Mediapribumi.id, Sumenep — Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS), lakukan sweeping kantor DPRD Sumenep, saat menggelar aksi, menuntut kinerja ketua DPRD setempat.
Sweeping dilakukan di gedung baru DPRD Sumenep, yakni di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Batuan, dan Gedung lama, di jalan, Trunojoyo, No 124 Dalem Anyar, Bangselok.
Aksi ini dilakukan, sebagai bentuk desakan terhadap Ketua DPRD Sumenep, agar segera merealisasikan janjinya, memberantas tempat yang diduga menjadi lokalisasi prostitusi di wilayah Sumenep.
Dalam aksi tersebut, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam AMS mendatangi kantor DPRD secara berurutan.
Mereka terlebih dahulu menyuarakan aspirasi mereka di kantor baru, sebelum melanjutkan aksi ke kantor lama.
Di kedua lokasi, mahasiswa menyampaikan orasi yang mengkritik Ketua DPRD Sumenep, menuduhnya tidak konsisten dengan pernyataannya di media massa, yang sebelumnya berkomitmen untuk menutup tempat-tempat prostitusi di Sumenep.

Koordinator Umum, AMS, Ahyatul Karim, menyatakan, aksi ini adalah bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap lambannya tindak lanjut Ketua DPRD Sumenep terkait isu lokalisasi, yang selama ini menjadi keresahan masyarakat, termasuk penuntasan kasus anggota DPRD yang terjerat narkoba.
“Kami hanya meminta janji yang sudah disampaikan kepada publik untuk direalisasikan. Ketua DPRD telah menyatakan dengan tegas di media bahwa H. Zainal Arifin, akan menutup tempat-tempat yang diduga menjadi lokalisasi, tetapi sampai saat ini belum ada tindakan nyata. Kami akan terus mengawal isu ini sampai tuntas,” teriak Karim.
Mahasiswa juga menuntut DPRD Sumenep, untuk berkolaborasi dengan pihak eksekutif guna menegakkan peraturan daerah yang melarang keberadaan lokalisasi.
Mereka menilai, permasalahan ini sudah menjadi isu moral yang perlu segera dituntaskan demi menjaga marwah Kabupaten Sumenep sebagai daerah yang religius.
Aksi mahasiswa di kedua kantor DPRD berlangsung damai, meskipun pengamanan dari aparat kepolisian tetap disiagakan.
Saat berusaha ditemui oleh, perwakilan anggota DPRD dan jajaran Sekretariat, pihaknya ditolak, karena mahasiswa hanya ingin bertemu dengan Ketua DPRD Sumenep.
Ketua DPRD Sumenep, yang menjadi target utama aksi mahasiswa tidak berada di lokasi saat demonstrasi berlangsung.
Mahasiswa mengancam akan menggelar aksi lanjutan, dengan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera direspons oleh pihak DPRD.
“Kami tidak main-main. Jika tidak ada langkah konkret dalam waktu dekat, kami akan turun lagi dengan massa yang lebih besar,” tegasnya.
Respon (1)