Mediapribumi.id, Sumenep — Maraknya pengakuan perempuan di media sosial yang menjadi korban pelecehan seksual, di beberapa gang sempit yang ada di sekitar Kota Sumenep, mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak.
Pengakuan ini bermula ketika seorang waria melalui akun tiktok @yusrain3 menceritakan insiden pelecehan seksual, oleh orang tak dikenal yang menimpa dirinya pada Rabu (12/02/2025).
Dalam kolom komentar postingan itu, beberapa perempuan mengaku sempat dikejar-kejar, oleh orang tak dikenal bahkan ada yang mengaku sampai dilecehkan.
Menyikapi hal itu, Ketua Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Sumenep, Nunung Fitriana, mengaku cukup prihatin terhadap insiden itu.
Menurutnya, maraknya kasus pelecehan terhadap kelompok yang rentan, mengindikasikan semakin sempitnya ruang aman untuk didapatkan.
“Baik di dalam rumah maupun di luar rumah, tidak aman untuk golongan ini,” katanya kepada awak media. Rabu (19/02/2025).
Jika semakin marak, di beberapa gang sempit menjadi tempat pelecehan, seperti begal payudara sebagaimana terjadi beberapa waktu yang lalu. Nunung merekomendasikan harus ada pembenahan infrastruktur, seperti pengadaan lampu untuk penerangan maupun kamera CCTV untuk meminimalisir insiden tersebut.
Ia menegaskan, kasus-kasus demikian untuk tidak dinormalisasi, karena pelecehan seksual merupakan kejahatan yang melanggar norma kesusilaan dan etika.
“Saya berharap, sekecil apapun bentuk pelecehan seksual untuk dilaporkan kepada pihak berwajib dan ditangani secara serius,” tukasnya.
