Mediapribumi.id, Sumenep — Target capaian pengunjung pariwisata tahun 2024 Kabupaten Sumenep sudah mencapai 89% per Bulan Oktober 2024, dan direncanakan bulan November sudah 100%.
Target tersebut yang salah satunya untuk destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep yakni Musium Keraton, Pantai Lombang dan Pantai Slopeng.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Mohammad Iksan, menyebut secara kumulatif menargetkan 1,5 juta pengunjung untuk tahun 2024.
“Saat ini semuanya sudah mencapai 89% dari target, dan November mendatang direncanakan sudah mencapai 100% target,” tutur Moh. Iksan, saat ditemui diruang kerjanya. Selasa (8/10/2024).
Menurutnya, destinasi pariwisata di Sumenep sebagian besar dikelola oleh pemerintah desa, dan Pemkab memberikan bantuan untuk peningkatan sarana dan prasarana.
“Seperti bantuan mobil golf, infrastruktur, dan kami merencanakan pemberian mobil agar para wistawan dapat berkeliling di pulau tempar destinasi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Iksan mengajak masyarakat untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan, karena pelayanan akan berdampak terhadap pengunjung yang lainnya.
“Salah satunya, soal tarif atau harga, jangan memakai aji mumpung, sesuaikan dengan tarif biasanya, karena nanti akan memberikan kesan kurang baik,” imbuhnya.
Selanjutnya, Iksan memaparkan strategi pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Sumenep melalui penciptaan iklim yang kondusif, peningkatan daya saing produk usaha pariwisata dan pelaku wisata, peningkatan kemitraan usaha pariwisata, pengembangan tanggung jawab lingkungan dan peningkatan investasi pariwisata.
Sementara, pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, diarahkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas destinasi pariwisata serta meningkatkan daya saing industri pariwisata, melalui:
1. Infrastruktur dan ekosistem pariwisata, 2. Wisata alam, budaya, dan buatan,
3. Peningkatan tata kelola destinasi pariwisata dan pemberdayaan masyarakat,
4. Pengembangan industri pariwisata.
“Destinasi wisata baik religi, alam, kuliner, budaya, dan seni berjalan secara bersama. Wisata religu cukup kuat karena berhubungan dengan kepercayaan masyarakat,” tandasnya.