Pemerintahan

Aplikasi Silangtani Mirip Lelang Konvensional, DKPP Sumenep Target tahun 2025 Bisa Dipakai

Avatar
943
×

Aplikasi Silangtani Mirip Lelang Konvensional, DKPP Sumenep Target tahun 2025 Bisa Dipakai

Sebarkan artikel ini
Aplikasi Silangtani Mirip Lelang Konvensional, DKPP Sumenep Target tahun 2025 Bisa Dipakai
Dewo Ringgih, Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumenep.

Mediapribumi.id, Sumenep — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep terus mengawal pelaksanaan aplikasi Silangtani, yakni sistem digital berbasis lelang untuk pemasaran komoditas pertanian.

Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan petani dalam menjual hasil panennya dengan harga yang lebih kompetitif, serta memperluas jaringan pembeli hingga tingkat nasional.

Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) DKPP Sumenep, Dewo Ringgih, menjelaskan, bahwa setelah peluncuran awal, langkah utama yang kini dilakukan adalah memperluas jaringan pembeli.

Beberapa pedagang di Pasar Induk di Sumenep sudah terkomunikasikan saat ini. Sementara, untuk daerah yang ada di Madura, pihaknya bekerjasama dengan Asosiasi Petani Milenial untuk membantu menjaring pedagang.

“Kita akan melakukan kunjungan ke berbagai pasar induk di Jawa Timur, seperti di Surabaya, Malang, dan beberapa daerah lain untuk mengajak para pedagang besar menjadi member Silang Tani,” ujarnya. Jumat (07/03/2025).

Nanti, kata Dewo, setelah berkomunikasi dengan pedagang besar, DKPP Sumenep berencana untuk melakukan pertemuan khusus bersama pedagang dan petani sekaligus akan memperlihatkan sampel komoditas hasil pertanian di Sumenep kepada pedagang.

Sistem yang diterapkan dalam aplikasi ini mirip dengan lelang konvensional, tetapi tanpa perlu pertemuan langsung antara penjual dan pembeli.

Kemudian Petani, cukup mengunggah produk mereka ke aplikasi, dan para pembeli bisa mengikuti lelang secara daring. Harga tertinggi akan memenangkan lelang, dan transaksi akan diproses secara otomatis.

DKPP Sumenep juga memastikan bahwa keamanan aplikasi menjadi prioritas utama.

“Kami telah melibatkan tim IT untuk menjamin sistem pembayaran berjalan dengan aman. Selain itu, kami menerapkan sistem deposit bagi pembeli agar tidak ada transaksi fiktif,” jelas Dewo Ringgih.

Selain jaminan keamanan, aspek mutu produk juga menjadi perhatian serius. Menurutnya, petani harus menjaga kualitas komoditas yang dijual, karena ini menyangkut kepercayaan pembeli. Pihaknya berencana akan melibatkan penyuluh pertanian untuk memastikan bahwa standar kualitas tetap terjaga.

Untuk mendukung kelancaran sistem, DKPP Sumenep telah menyiapkan beberapa titik kumpul distribusi bagi hasil panen petani.

“Kami rencanakan ada empat titik kumpul utama di wilayah strategis, seperti Longos, Ambunten, Bluto, dan Rubaru. Dari titik-titik ini, komoditas akan didistribusikan sesuai dengan permintaan pembeli,” jelasnya.

Selain itu, strategi pemasaran digital juga mulai digencarkan dengan memanfaatkan media sosial, serta menggandeng penyuluh pertanian di setiap kecamatan untuk mensosialisasikan aplikasi ini kepada petani.

Dengan berbagai langkah ini, DKPP Sumenep optimis bahwa Silang Tani bisa beroperasi secara penuh dalam waktu dekat.

Karena, banyak petani yang menyambut antusias sistem lelang digital itu, dan juga saat ini para petani menunggu operasi secara massif aplikasi tersebut.

“Tahun ini aplikasi harus bisa berjalan. Kami akan terus bergerak untuk memastikan petani mendapatkan harga yang adil dan pembeli mendapatkan produk berkualitas,” pungkas Dewo Ringgih.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri