Berita

Aktivis Gempar Bertabur Karangan Bunga di Depan Kantor DPRD Sumenep

Avatar
1429
×

Aktivis Gempar Bertabur Karangan Bunga di Depan Kantor DPRD Sumenep

Sebarkan artikel ini
Aktivis Gempar Bertabur Karangan Bunga di Depan Kantor DPRD Sumenep
Sejumlah Aktivis Gempar Saat Memasang Karangan Bunga di Depan Kantor DPRD Sumenep

Mediapribumi.id, Sumenep — Aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Ekstra Parlemen (Gempar) meletakkan karangan bunga, di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Rabu (18/09/2024).

Menurut korlap Aksi Gempar, Hulil Amsar mengatakan, pemberian karangan bunga dilakukan sebagai apresiasi atas aksi razia lokalisasi, yang dilakukan oleh Ketua DPRD Sumenep sementara, yakni Zainal Arifin bersama gabungan Satpol PP beberapa waktu lalu.

Hulil menjelaskan, aksi penutupan tempat yang diduga sebagai lokasi prostitusi, seharusnya menjadi program prioritas Pemkab Sumenep, termasuk DPRD, guna menjaga kondusifitas ditengah masyarakat.

Bahkan, pihaknya menilai bahwa aksi yang dilakukan Ketua DPRD Sumenep Sementara telah sesuai dengan moralitas yang telah ditanamkan di Bumi Sumekar.

Lebih jauh, Hulil mengatakan, bahwa Sumenep dikenal dengan julukan Kota yang didominasi para santri, serta terdapat banyak sekali tokoh kiai dan ulama ternama yang lahir di Sumenep.

“Tentunya kami sangat mendukung itu, karena sesuai dengan moralitas yang telah ditanamkan di Sumenep,” ujar Hulil.

Maka dari itu, dia bersama aktivis Gempar berkomitmen, ke depan akan mendukung aksi pemberantasan serupa, sesuai dengan sikap tegas ketua DPRD Sumenep, yakni tidak boleh tebang pilih dalam merazia tempat yang diduga menjadi lokasi prostitusi, termasuk kosan, rumah hingga hotel.

“Kalaupun tidak dilakukan oleh Ketua DPRD Sumenep langsung, bisa melalui Satpol PP. Yang penting DPRD Sumenep tetap komitmen untuk memberantas tempat-tempat yang diduga menjadi lokasi prostitusi,” tandasnya.

Aktivis Gempar Bertabur Karangan Bunga di Depan Kantor DPRD Sumenep
Hulil korlap aksi saat meletakkan karangan bunga di halaman kantor DPRD Sumenep

Meski begitu, aktivis Gempar juga memberikan beberapa catatan kepada Zainal Arifin, supaya proses pemberantasan tempat yang diduga sebagai prostitusi tetap mengedepankan kemanusiaan.

“Salah satunya adalah, tidak mempertontonkan wajah para wanita yang diamankan saat razia. Karena, dengan mengeksposnya, maka DPRD seolah terkesan mengeksploitasi kaum perempuan,” paparnya.

Disamping itu, Ketua DPRD Sumenep Sementara juga diminta mempertimbangkan, kondisi perasaan keluarga atau anak dari para perempuan yang dirazia.

Oleh karena itu, dirinya menekankan, agar Ketua DPRD Sumenep Sementara Zainal Arifin, meminta maaf atas sikapnya yang diduga merendahkan kaum perempuan saat razia di Kecamatan Ambunten.

“Walaupun secara pribadi mereka bersalah. Namun harus dipikirkan juga, bagaimana perasaan dan hati keluarganya,” kata Hulil menambahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu Ketua DPRD Sumenep sementara Zainal Arifin bersama Satpol PP setempat, melakukan razia di salah satu rumah yang diduga menjadi tempat lokalisasi di Kecamatan Ambunten.

Pada aksi tersebut, Satpol PP mengamankan delapan orang yang diduga WPS dan mucikari, yang kemudian diserahkan ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep.

Saat dikonfirmasi tentang karangan bunga, Ketua DPRD Sumenep Sementara Zainal, belum bisa memberikan banyak komentar.

Karena dirinya masih belum mengetahui bentuk karangan bunga dan mahasiswa yang mengirimkannya. Dia mengaku masih berada di Malang agenda bimbingan teknis (bimtek) bersama seluruh anggota DPRD Sumenep Periode 2024-2029.

Kendati demikian, Zainal berencana untuk mencari kontak dan menghubungi langsung mahasiswa yang memberikan karangan bunga tersebut. “Sabar dulu ya. Saya minta waktu sampai saya lihat langsung karangan bunga itu,” tukasnya melalui sambungan telepon.

Google News

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri