Mediapribumi.id, Sumenep — Proses pendaftaran Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Desa Duko, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendapat sorotan dari beberapa pihak.
Hal itu disebabkan, karena salah satu warga berinisial NI, mengaku dihalangi oleh salah satu oknum Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat saat mau mendaftar sebagai anggota KPPS.
Diketahui, bahwa pendaftaran calon anggota KPPS telah berlangsung pada tanggal 18 sampai 28 September 2024.
NI mengungkapkan, bahwa dia telah mempersiapkan seluruh berkas pendaftaran, namun gagal diserahkan, padahal dirinya berencana akan menyerahkan berkas pada tanggal 27 September 2024. Kegagalan tersebut diakui NI karena dihalangi, oleh oknum PPS dengan alasan tidak mendapatkan rekomendasi dari salah satu pendaftar pertama KPPS setempat.
“Saya sudah mempersiapkan berkas, tapi ketika ingin menyerahkannya, saya dijegal karena tidak mendapatkan rekomendasi,” ujarnya kepada sejumlah media. Rabu (02/10/2024).
Dia menegaskan, bahwa PPS seharusnya menjalankan tugasnya dengan lebih demokratis dan tidak boleh melakukan intervensi dalam proses pelaksanaan rekrutmen.
Dia juga mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum PPS yang diduga melanggar peraturan.
“Saya mendesak KPU Sumenep untuk mencopot oknum PPS yang terlibat dalam pelanggaran ini,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, anggota PPK Rubaru, Abd. Hadi, berdalih tidak tahu, atas problem tersebut. Dia mengarahkan pewarta untuk langsung melakukan upaya konfirmasi kepada Ketua PPS Duko.
“Langsung telepon Ketua PPS, soalnya saya belum dengar itu,” ucapnya singkat dari bilik telepon.
Sementara, Ketua PPS Duko, Fadlillah menepis rumor dugaan adanya pengondisian perekrutan KPPS di Desa setempat.
“Saya tegaskan, saya tidak pernah menjegal salah satu warga untuk menjadi anggota KPPS,” kata Fadillah.
Lebih lanjut ia menerangkan, hingga saat ini sudah ada 35 pendaftar calon KPPS di Desa Duko.
“Kemudian, saya memang tidak terlalu fokus kemarin waktu perekrutan, karena menjaga keluarga yang dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di Pamekasan. Jadi memang saya memasrahkan lagi kepada teman-teman PPS,” tandasnya.