Mediapribumi.id, Sumenep — Inovasi pengelolaan sampah terus dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep.
Kini, mesin pengolah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batuan telah mulai beroperasi, dan siap menghasilkan energi terbarukan dari limbah rumah tangga.
Keberadaan mesin pengolah Refuse Derived Fuel (RDF) ini, menjadi langkah baru DLH dalam mengatasi penumpukan sampah.
Sejak awal 2024, alat tersebut mulai difungsikan untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif, dan telah menghasilkan 15 ton sampah matang yang siap dikirim ke PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).
“Kami tinggal menunggu kunjungan dari pihak PT SBI ke Sumenep sebelum pengiriman dilakukan,” kata Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, Selasa (08/04/2025).
Menurutnya, setiap harinya, TPA Batuan menerima sekitar 38 ton sampah. Dengan sistem RDF, sekitar 20 ton di antaranya bisa diolah menjadi bahan bakar.
Selain itu, pengelolaan sampah kini semakin rapi dan ramah lingkungan berkat adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berfungsi menampung air lindi agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
Disamping itu, DLH Sumenep juga telah lebih dulu memanfaatkan air lindi sejak 2023 untuk dijadikan pupuk cair. Proses penelitian dan uji coba sudah membuahkan hasil nyata yang bermanfaat bagi pertanian.
“Dengan alat RDF, sampah akan otomatis terpilah antara organik dan non-organik. Hasil pengolahannya sudah ada pembeli tetap, yakni PT SBI, dan rencananya akan dikirim ke pabrik mereka di Tuban,” tukas Arif.
Penjualan hasil olahan sampah ini tak hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep.