Mediapribumi.id, Sumenep — Sebanyak 90 mahasiswa berbakat dari Sabang hingga Merauke dinyatakan lolos seleksi dalam Kapal Api x Malaka Project Leadership Program, sebuah inisiatif yang bertujuan mencetak generasi pemimpin masa depan.
Di antara nama-nama tersebut, Safiruddin Jailani, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam dari Pulau Sakala, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, menarik perhatian dengan visinya yang luar biasa.
Lahir di salah satu daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), Jailani (panggilan akrabnya) terbiasa hidup dalam keterbatasan. Dengan akses teknologi, informasi, dan pendidikan yang sangat minim, ia menyadari bahwa perubahan harus dimulai dari dirinya sendiri.
Hal ini menarik, mengingat dia mampu bersaing dengan kampus-kampus ternama di seluruh Indonesia untuk lolos dalam tahapan seleksi Membuktikan bahwa apa yang dia katakan
“Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti. Jika saya diam, generasi selanjutnya akan merasakan hal yang sama,” kata Jailani dalam unggahannya.
Perjalanan ini, putra terbaik pulau Sakala itu, menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan listrik, minimnya tenaga pendidik profesional, hingga akses terhadap buku dan perpustakaan yang hampir tidak ada.

Meski demikian, keterbatasan inilah yang membentuk tekad Jailani untuk membawa perubahan nyata bagi kampung halamannya.
Visi Pendidikan untuk Pulau Sakala
Visi besar Jailani untuk pulau yang dijuluki dengan Pulau Terbit, adalah memastikan pendidikan yang layak dapat menjangkau Pulau Sakala.
Ia percaya, bahwa anak-anak di daerah 3T memiliki potensi yang sama dengan anak-anak di kota besar, hanya saja terkendala oleh keterbatasan informasi.
Jailani menggambarkan, langkah yang harus dimulai, dari membangun relasi, aktif di media sosial, dan menyuarakan pendapat serta kritik terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat kecil.
Ia meyakini, bahwa melalui tulisan dan kontennya, Jailani menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah menghadapi tantangan.
Bermodal Media Sosial sebagai Wadah Perubahan, Jailani, aktif membahas isu politik dan sosial dengan gaya narasi yang tegas dan kritis. Kini, ia telah memiliki lebih dari 20K pengikut di TikTok, sebuah pencapaian luar biasa mengingat ia berasal dari daerah dengan segala keterbatasan.
Terakhir, dalam unggahannya, Jailani sering kali menyebut dirinya sebagai Cawapres GenZ, terinspirasi dari Rian Fahardhi, dan terus mengajak generasi muda untuk berani bersuara.
“Perjalanan ini akan terus berlanjut,” tegasnya.
Melalui program Kapal Api x Malaka Project, yakni program memberikan pelatihan kepemimpinan dibina oleh para mentor inspiratif Founder Malaka Projek seperti Jerome Polin, Dea Anugrah, Ferry Irwandi dan Cania Citta, yang akan dilakukan secara daring selama periode Januari – Februari 2025 untuk mengembangkan potensi mereka lebih lanjut. Jailani giat menganalisis isu terbaru.
“Langkah ini menjadi peluang besar bagi saya. Bersama Kapal Api dan Malaka Project, saya yakin visi ini dapat terwujud,” kata Jailani dengan penuh semangat.
Membawa Harapan bagi Generasi Selanjutnya
Kehadiran Safiruddin Jailani dalam program ini, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membawa harapan bagi generasi mendatang. Dengan dedikasi dan tekad yang kuat, ia percaya bahwa perubahan nyata untuk Pulau Sakala bisa dimulai dari langkah kecil yang ia lakukan hari ini.
Gagasan kreatif dan kritis Jailani, juga dapat diikuti di TikTok @safiruddinjailani dan Instagram @safiruddin.jailani.