Mediapribumi.id, Yogyakarta –- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bangun narasi besar Industri Hulu Migas 2025 yakni menjadi partner strategis pemerintah sekaligus menjadi pilar swasembada energi atau ketahanan energi.
Hal itu tertuang dalam Rencana Strategis Indonesian Oil Gas (IOG) 4.0 yang berisi target mencapai level produksi maksimal, mengoptimalkan efek berganda, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Dananjoyo Suryodipuro mengatakan, produk industri migas adalah energi fosil penghasil karbon, sehingga SKK Migas terus mengupayakan pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui usaha-usaha pada transisi energi menjadi energi rendah emisi, zero flaring, dan udara bersih.
Hudi menerangkan, penggunaan energi gas bumi juga didorong oleh rencana konversi penggunaan batu bara dan minyak bumi yang nilai dan volume impornya sangat besar dan tinggi emisinya, sementara penggunaan energi gas bumi jelas lebih bersih dan saat ini memiliki level produksi yang melimpah.
“Penggunaan energi gas juga mampu menggerakkan roda ekonomi dan industri domestik, serta selaras dengan target Pemerintah berupa Net Zero Emission,” katanya dalam Lokakarya Media Periode II Tahun 2024, SKK Migas – KKKS Jabanusa, di Yogyakarta. (05/09/2024).
Pihaknya memaparkan, salah satu langkah yang diambil SKK Migas dan KKKS adalah melakukan banyak penanaman pohon. 3 tahun terakhir SKK Migas Bersama KKKS sudah menanam 5,9 juta pohon untuk mengurangi emisi.
Selanjutnya, Pjs. Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Febrian Ihsan menyampaikan peran media sangat penting sebagai penyambung informasi kepada masyarakat.
“Kami menaruh harapan besar agar media dapat memberitakan pemberitaan-pemberitaan yang berimbang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Chief Editor Mongabay, Sapariah Saturi selaku narasumber mengatakan, Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), sehingga dibutuhkan tata kelola yang baik dengan system pengelolaan yang kuat agar kekayaan ini dapat dimanafaatkan sebaik-baiknya tanpa menyebabkan gangguan signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan, dan besar kebermanfaatannya untuk ketahanan energi serta ketahanan ekonomi baik negara maupun ekonomi masyarakat.
“Maka dari itu, peran media terkait isu lingkungan sangat penting. Jika tidak ikut menanam, paling tidak menulis tentang lingkungan yang sesuai. Apalagi lingkungan belum menjadi isu yang dominan, seksi atau menarik,” tandasnya.
Diketahui, Lokakarya tersebut mengangkat tema “Energi Transisi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan” dihadiri para Pemimpin Redaksi Media dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Turut hadir Pjs. Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Febrian Ihsan, VP Human Capital & Support Kangean Energy Indonesia Ltd, Iman Santoso, Mongabay Indonesia, Sapariah Saturi sebagai narasumber, perwakilan perusahaan-perusahaan migas di wilayah Jabanusa.