Mediapribumi.id, Sumenep –Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABDSI) Kecamatan Sapeken, menggelar serap aspirasi untuk 11 Desa, yang ada di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Camat Sapeken, Aminullah, untuk membahas sejumlah aspirasi yang bertujuan meningkatkan tata kelola pemerintahan desa dan keamanan wilayah.
Salah satu usulan utama adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba di 11 desa yang ada di Kecamatan Sapeken.
Ketua PABDSI Kecamatan Sapeken, Mirwan, menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (HIMPASS).
“Permasalahan narkoba di kepulauan ini sudah sangat memprihatinkan. Pembentukan Satgas Anti Narkoba di setiap desa adalah solusi untuk memperkuat pengawasan dan menekan peredaran narkoba,” tegas Mirwan. Rabu (8/1/2025).
Selain isu narkoba, Mirwan, menjelaskan, dalam serap aspirasi ini, juga menyoroti pentingnya peningkatan tata tertib (tatib) tata kelola desa.
“PABDSI mendorong, penguatan peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) melalui bimbingan teknis (Bimtek) guna meningkatkan kontrol dan pengawasan di tingkat Desa,” tuturnya.
Sementara, Camat Sapeken, Aminullah, menyambut baik usulan-usulan tersebut dan berkomitmen untuk menjaga keamanan Sapeken dari narkoba.
Disamping itu, Camat Amin, menilai pertemuan tersebut sangat inovatif, karena membahas isu strategis terkait pembangunan dan keamanan pedesaan.
“Masalah narkoba dan tata kelola desa memang menjadi prioritas untuk menciptakan Sapeken yang lebih baik,” ujar Camat Aminullah.
Adapun, soal pembentukan satgas yang akan dibentuk, ia menegaskan, peran serta Satgas, nanti akan memberikan informasi yang jelas dan sangat privasi tentang peredaran narkoba kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
“Saya juga menekankan agar niat baik ini, benar-benar diseriusi, karena Kepulauan kita, sudah darurat narkoba. Dalam hal ini, BPD sebagai representatif masyarakat harus berperan aktif, termasuk menjalin sinergi dengan aparat penegak hukum, karena letak geografis kita adalah kepulauan,” ungkapnya.
Aminullah, menyinggung gerakan Mahasiswa yang tergabung dalam HIMPASS, berkaitan dengan darurat narkoba di Kepulauan Sapeken.
“Terus terang saja, di Kecamatan Sapeken sudah darurat narkoba, karena jalur-jalurnya lewat jalan tikus. Makanya, bentuk konsistensi adik-adik HIMPASS kemarin, kan sudah menghasilkan, sudah ada yang ditangkap,” tukasnya.
