Berita

Sederet Kasus Mahasiswa UNIBA Diduga Coreng Dunia Pendidikan di Madura

Avatar
1096
×

Sederet Kasus Mahasiswa UNIBA Diduga Coreng Dunia Pendidikan di Madura

Sebarkan artikel ini
Sederet Kasus Mahasiswa UNIBA Diduga Coreng Dunia Pendidikan di Madura
Potret Kampus Uniba Madura.

Mediapribumi.id, Sumenep — Wajah Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura, kembali menjadi sorotan publik, setelah sederet kasus yang dilakukan oleh oknum Mahasisnya sendiri.

Pertama, seorang mahasiswinya melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seniornya, dan hingga saat ini masih ada sikap tegas dari pimpinan tertinggi kampus Uniba Madura.

Kedua, yakni kasus dugaan 2 mahasiswa UNIBA Madura, ditangkap polisi terkait penyalahgunaan obat-obatan terlarang jenis pil ekstasi.

Disamping itu, UNIBA Madura kembali viral, setelah seorang mahasiswi, LL, melaporkan seniornya, YP, atas dugaan pelecehan seksual ke Polres Sumenep pada Selasa, 17 Desember 2024. Berdasarkan laporan LL, peristiwa tersebut terjadi pada 23 Agustus 2024.

LL mengaku, awalnya diajak YP ke Taman Tajamara, Sumenep, untuk membahas kegiatan organisasi. Namun, YP kemudian membujuk LL ke kosnya di Desa Babalan, Kecamatan Batuan, dengan alasan mengambil bbarang

Setelah tiba di kos, YP diduga memaksa LL masuk ke dalam kamar dan melakukan tindakan tidak senonoh, termasuk mencium keningnya tanpa izin.

“Saya merasa trauma dan khawatir kejadian ini terulang,” ungkap LL kepada sejumlah media, 17 Desember 2024.

LL mendesak pihak kepolisian, segera menindaklanjuti kasus ini agar pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku. Hingga kini, Polres Sumenep belum memberikan keterangan resmi terkait laporan tersebut.

Masih tentang mahasiswa, baru-baru ini juga ramai dibicarakan publik soal dua oknum mahasiswa UNIBA Madura terlibat perbuatan melanggar hukum peredaran pil ekstasi dan ditangkap oleh aparat kepolisian.

Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S membenarkan kejadian itu. Namun, pihaknya enggan memberikan keterangan secara rinci ihwal identitas dua oknum mahasiswa tersebut.

Polemik ini menjadi peringatan bagi institusi pendidikan, untuk lebih memperkuat tata kelola serta menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh sivitas akademika.

Citra institusi pendidikan tersebut berada dalam tanda tanya besar. Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat, berdalih bahwa kasus tersebut sudah ditangani aparat penegak hukum.

“Saya tidak bisa memberikan komentar, kan sudah masuk ranah hukum, kita serahkan kepada pihak yang berwajib, dan itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan uniba,” paparnya.

Mahasiswa Uniba Madura, Baharudin, mendesak Rektor Sumenep, untuk menuntaskan segala polemik kampus yang ia banggakan.

“Karena, jika seorang rektor tak muncul-muncul, maka kepercayaan masyarakat bakal menurun,” tukasnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri