Berita

Sampah Berserakan di Pinggir Jalan, Ini Jawaban Kepala UPT Pengelolaan Sampah Sumenep

Avatar
852
×

Sampah Berserakan di Pinggir Jalan, Ini Jawaban Kepala UPT Pengelolaan Sampah Sumenep

Sebarkan artikel ini
Sampah Berserakan di Pinggir Jalan, Ini Jawaban Kepala UPT Pengelolaan Sampah Sumenep
Potret Tumpukan Sampah Berserakan di Depan Kantor Pengadilan Agama Sumenep

Mediapribumi.id, Sumenep — Tumpukan sampah berserakan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), lokasi Jl. Raya Pamekasan – Sumenep, Gedungan Barat, Gedungan, Kec. Batuan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69451, menuai kritik warga setempat.

Menurut Syaurur Rofi, warga yang biasa melintas dilokasi tersebut, mengaku terganggu dengan tumpukan sampah yang terkesan tidak diperhatikan.

Ia menilai, bahwa tumpukan sampah tersebut, seakan-akan tidak ada solusi dari dinas terkait, ” Ya kalau saya lewat didepan pengadilan agama, pasti ada tumpukan sampah. Harusnya DLH Seriusi ini, biar tak menggangu pemandangan,” kata Rofi.

Pihaknya menjelaskan, bahwa disepanjang jalan depan Pengadilan Agama (PA) Sumenep arah Desa Nambakor, Saronggi, tidak ada tong sampah yang memadai.

“Seperti di jalan lingkar barat dan timur. Saran saya, paling tidak ada tong sampah yang bisa diangkut,” pintanya.

Merespon hal itu, Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLH Sumenep, Achmad Junaidi menerangkan, sampah tersebut salah satunya disebabkan hembusan angin ketika ada mobil lewat dan ada yang membuang diluar tanker.

“Setiap pagi, TPS itu dibersihkan oleh petugas secara rutin. Namun, kadang setelah dibersihkan ada yang membung tapi tidak dimasukkan ke dalam tanker,” terangnya. Kamis (20/02/2025).

Selain itu, karena alat rusak, sehingga terkadang lambat diambil oleh petugas. Pihaknya memastikan, bahwa secara rutin lokasi TPS tersebut tetap dibersihkan, karena merupakan kewajiban sebagai bentuk pelayanan.

Ia mengaku sudah menjalin koordinasi dengan Kepala Desa (Kades) untuk mendapatkan lahan yang nantinya akan dijadikan lokasi TPS baru.

Namun, lokasi yang ada saat ini cukup jauh, sehingga armada kesulitan untuk masuk. Jika di Desa tersebut tetap tidak ada lahan yang bisa ditempati, dia akan tetap berupaya untuk bisa membangun lahan baru salah satunya dengan mengusulkan untuk membeli.

“Semoga kedepan ada lahan yang bisa ditempati, sehingga bisa membangun lokasi baru dan sampah tidak lagi berserakan,” tukasnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri