Berita

Menanam Pohon Cara DLH Sumenep Jaga Keberlanjutan Lingkungan

Avatar
876
×

Menanam Pohon Cara DLH Sumenep Jaga Keberlanjutan Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Menanam Pohon Cara DLH Sumenep Jaga Keberlanjutan Lingkungan
Arif Susanto, Kepala DLH Sumenep

Mediapribumi.id, Sumenep — Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Sumenep, laksanakan berbagai program lingkungan, diantaranya penanaman pohon hingga penyediaan kontainer sampah. Hal itu dilakukan, untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, menerangkan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, pihaknya melakukan penanaman pohon. Sebelumnya dilaksanakan penanaman 500 pohon dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2024 di Taman Adipura Sumenep.

Kemudian, melakukan penanaman 1500 pohon keras, seperti mahoni, akasia, tapebuya, sukun dan pohon asam di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penanaman ini untuk mendukung keberlanjutan hutan milik Pemerintah Daerah setempat.

“Untuk daerah lain akan dilaksanakan dalam kegiatan selanjutnya, karena masih ada sisa bibit,” katanya kepada media ini. Senin (02/12/2024).

Pihaknya juga merencanakan, akan menanam pohon Tabebuya di Kecamatan Ganding dan Saronggi yang akan ditanam dipinggir jalan sebagai peneduh.

“Untuk lokasi lain, kalau masyarakat meminta selama ada bibit akan kami tanam,” terangnya.

Lebih lanjut, Arif Menambahkan, untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, pihaknya memberikan Kontainer Sampah di 3 Kecamatan yakni Pragaan, Lenteng dan Kalianget serta 1 mobil pick up pengangkut sampah di Kecamatan Arjasa.

Hibah ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep 2024. Untuk kontainer tertutup senilain Rp 60 juta dan yang terbuka sebilai Rp 55 juta.

Arif juga mengaku saat ini ada permintaan dari masyarakat untuk pengadaan kontainer di beberapa pasar seperti Pasar Pragaan dan Lenteng. Saat ini menurutnya, akan diajukan untuk mendapatkan alokasi anggaran.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampang sembarangan terutama di sungai atau selokan.

“Karena dapat menyumbat saluran air yang dapat memicu terjadinya banjir,” tutupnya.

Google News

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri