Mediapribumi.id, Sumenep — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Annuqayah (UA) Posko 09 terus menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberdayaan masyarakat desa. Setelah sukses menggelar seminar kesehatan tentang gizi siwalan dan pencegahan campak, kini mereka melangkah ke ranah ekonomi dengan memperkenalkan program “Digitalisasi Marketing: Penguatan Ekonomi Desa melalui Pemasaran Digital UMKM Berbasis Produk Lokal Unggulan.”
Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Nyabakan Timur, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, pada Sabtu (13/9/2025), diikuti 25 peserta yang mayoritas merupakan ibu-ibu kader desa. Program ini dirancang sebagai tindak lanjut dari workshop kesehatan sebelumnya, dengan mengangkat siwalan sebagai buah lokal bernutrisi yang kini diolah menjadi produk bernilai jual tinggi.
“Siwalan adalah potensi besar desa ini. Nilai ekonominya akan meningkat jika masyarakat berinovasi dalam mengolahnya, kemudian memasarkannya secara digital. Dengan strategi itu, produk desa bisa bersaing dan menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Fitriyah, dosen pembimbing lapangan KKN Posko 09.
Seminar menghadirkan Lifatin Nada, S.E., M.BA., yang menekankan pentingnya digital marketing bagi UMKM desa. Menurutnya, pemasaran berbasis internet bisa membuka peluang pasar nasional bahkan internasional.
“Jika diolah dengan baik dan dipasarkan melalui media digital, saya yakin produk siwalan tidak hanya dikenal lokal, tetapi mampu menembus pasar global,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat didorong untuk tidak hanya mengandalkan penjualan konvensional di pasar, tetapi juga berani memanfaatkan jaringan digital. Harapannya, program ini menjadi langkah strategis membangun kemandirian ekonomi desa dengan menjadikan siwalan sebagai ikon produk khas Nyabakan Timur.
“Ke depan, kami ingin agar produk olahan siwalan punya branding digital yang kuat, sehingga layak diperhitungkan sebagai produk unggulan Kabupaten Sumenep,” tambah Lifatin Nada.
Selain materi, mahasiswa juga memamerkan sejumlah inovasi produk olahan siwalan seperti minuman segar, dodol siwalan, hingga camilan kering. Produk-produk ini mendapat sambutan positif dari peserta yang antusias mencicipi sekaligus menanyakan teknik pengolahannya.
“Saya baru tahu kalau siwalan bisa jadi makanan ringan tahan lama. Kalau bisa dijual online, pasti bisa menambah penghasilan keluarga,” ungkap Martini, salah satu pelaku UMKM yang hadir