Mediapribumi.id, Sumenep — SKK Migas -Kangean Energy Indonesia (KEI) realisasikan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Tahun 2024 di Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur.
Di Pagerungan Kecil, KEI menyerahkan 8 set mesin jahit dan kebutuhan untuk 8 UMKM penjahit.
Sedangkan untuk bidang pendidikan, yakni 1 unit laptop dan 1 unit printer untuk Pondok Pesantren (PP) Darul Musyawirien, Pagerungan Kecil.
Nur Imama, warga Dusun Korma, Desa Pagerungan Kecil, penerima PPM mesin jahit mengaku terbantu dengan adanya penambahan mesin jahit.
Menurutnya, mesin jahit tersebut akan mampu meningkatkan jumlah produksi pesanan di wilayah Pagerungan Kecil.
“Ya terbantu Pak, karena dengan adanya alat yang kami terima bisa mempercepat pekerjaan kami,” kata Nur Imama. Senin (2/7/2024).
Sementara, Kepala Desa Pagerungan Kecil, Halilurahman melalui Sekretaris, Waisul Karni mengatakan, PPM yang selama ini berjalan, sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Memang tidak bisa dilihat sekaligus optimal, paling tidak simbiosis mutualisme antara Desa dengan KEI sudah berupaya hadir ditengah masyarakat kami,” ungkap Waisul.
Pihaknya berharap, PPM yang diserahkan dapat dirawat dan supaya dirasakan manfaatnya. Dia menegaskan, sektor prioritas akan selalu diperhatikan oleh Pemerintah Desa, untuk diajukan kepada SKK Migas-KEI.
“Semua bertahap, dan pasti kami ajukan kepada KEI, tanpa menghindari skala prioritas, agar benar-benar tepat guna,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni, menilai PPM yang direalisasikan oleh KEI sudah sesuai dengan musyawarah, mulai tingkat Desa hingga Kabupaten.
“Karena memang, kami selalu berkolaborasi dan koordinasi dengan perusahaan KEI, agar tidak hanya sekedar memberikan CSR, tapi secara substantif memberikan pendampingan melekat, dan alhamdulillah bukan hanya memberikan bantuan tapi juga ada penguatan secara kelembangaan,” tutur Kadis Anwar, kepada mediapribumi.id, Selasa (2/7/2024).
Disamping itu, kata Anwar, pihaknya secara bersama-sama menyusun untuk kesukseskan BUMDesa Pentahelix.
“Bisa kita lihat bersama, konsep BUMDesa Pentahelix yang ada Sapeken, mampu menggandeng berbagai unsur, termasuk KEI selalu terlibat mensupport dan mendampingi eksistensi di Desa melalui program,” tukasnya.
Sebagai informasi, bahwa SKK Migas-KEI tidak hanya akan merealiasikan PPM di Desa Pagerungan Kecil, namun 10 Desa di Kecamatan Sapeken ditargetkan tuntas pada bulan juli hingga Desember 2024.