Mediapribumi.id, Sumenep — KKKS Kangean Energy Indonesia (KEI) Launching unit pengelola sampah (UPS) di Desa Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Dalam acara itu, SKK Migas – KEI turut menyerahkan 1 unit kendaraan bak sampah roda 3, atau biasa disebut odong-odong pengangkut sampah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumenep, Manager Humas KEI, Forpimka Sapeken, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama Kecamatan Sapeken, Pemdes Sapeken, PKK Sapeken, Bumdes Mandiri Desa Sapeken, Gerakan Pemuda Ansor Sapeken dan Kepala Puskesmas Sapeken.
SKK Migas – KEI juga memberikan pendampingan unit pengelolaan sampah dan juga bantuan kendaraan bak sampah roda 3 untuk pengelolaan sampah berbasis rumah tangga di Pulau Sapeken.
Dalam sambutannya, Manager Humas KEI, Kampoi Naibaho menjelaskan, sampah menjadi salah satu masalah nasional, khususnya sampah laut. Salah satunya yang menjadi sorotan permasalahan sampah di sekitar daerah operasi KKKS KEI adalah di Pulau Sapeken.
“KEI merasa terpanggil untuk membantu menanganinya. Permasalahan sampah sangat kompleks sehingga perlu penyadaran masyarakat dan kolaborasi semua pihak,” katanya.
Pihaknya menggambarkan, bahwa kunci utama dalam menangani persoalan sampah diawali dari pola hidup di rumah tangga.
“Gagasan kami di Pulau Sapeken adalah penanganan sampah berbasis rumah tangga, sehingga sampah yang dibuang ke TPA menjadi berkurang,” ujarnya.
Untuk itu, Naibaho mengaku, sejak tahun 2022 sampai 2023 KEI melakukan studi, pendampingan serta pembentukan kelembagaan penanganan sampah.
“Kami berharap kelembagaan penanganan sampah yang sudah terbentuk (UPS Pengelola Samapah) di Desa Sapeken kiranya menjadi “motor” dalam penanganan sampah di Pulau Sapeken ke depan,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya menyadari, bahwa gerakan mengedukasi persoalan sampah membutuhkan waktu yang cukup panjang. sehingga Naibaho menyemangati UPS Pengelola Sampah dan Pemerintah Desa Sapeken.
“Memang butuh waktu untuk penyadaran masyarakat sehingga jangan mudah patah semangat. Adanya perubahan perilaku masyarakat dan pengurangan sampah yang terbuang ke TPA sudah menjadi prestasi,” terangnya.
Disamping itu, atas nama KEI pihaknya menekankan, agar segala bentuk penanganan sampah dapat didokumentasikan dengan baik.
“Proses penanganan sampah ini perlu dicatat dan didokumentasikan. Jika sudah bisa menunjukkan hasil, nanti bisa diajukan ke pihak luar dalam membantu penanganan sampah ini, baik ke Pemerintah maupun ke NGO atau LSM yang concern penanganan sampah. Mari kita bersama-sama menangani sampah di kepulauan untuk hidup yang lebih baik dimasa mendatang,” tutur Manager Humas KEI.
Sementara Kepala Desa (Kades) Sapeken, Joni Juniadi meyakini, dengan dukungan yang telah direalisasikan oleh KEI, maka motivasi pengelola sampah yang dinaungi oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) akan semakin giat.
Karena fasilitas kendaraan pengangkut sampah sudah bertambah menjadi 4 unit, maka akan mempermudah proses pengumpulan Sampah.
“Sebelumnya, kendaraan pengangkut sampah hanya ada 3 unit, Alhamdulillah sekarang ada tambahan 1 unit lagi dari SKK Migas – KEI jadi total 4 unit,” kata Joni.
Tidak hanya itu, pada tahun ini , pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan KEI tentang pengadaan tempat sampah sebagai bagian pengajuan Program Pengembangan Masyarakat Tahun 2024.
“InsyaAllah tahun ini, sesuai penyampaian KEI tadi, jika ajuan PPM 2024 disetujui maka direncanakan pengadaan tong sampah untuk Bumdes Sapeken. Segala bentuk perhatian ini, tentu akan kami ajak pengelola sampah dan lapisan masyarakat untuk benar-benar tertib membuang sampah, dan sudah kami perkuat melalui Peraturan Desa (Perdes) Sapeken,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Arif Susanto menilai, keterlibatan KEI dalam mengatasi sampah di Sapeken tentu harus disambung oleh Bumdes Sapeken.
Sesuai hasil assesment, kata Arif, pihaknya juga tertarik untuk melakukan edukasi pengelolaan sampah.
“Iya mas, kemarin saya turut hadir pada acara launching UPS di Sapeken yang digelar oleh KEI, tentu kami sangat apresiasi dan akan ikut andil memberikan edukasi pengelolaan sampah di Sapeken yang ramah lingkungan, ditambah sudah kami lakukan assesment” kata Arif saat ditemui di ruang kerjanya. Rabu (13/3/2024).
Pihaknya mengungkapkan, bahwa pada tahun 2024 DLH juga akan berupaya, agar pengelolaan sampah Sapeken mendapatkan bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep tahun ini.
“InsyaAllah akan kita bantu pengelolaan dari APBD melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), untuk mendapatkan bantuan semacam pengelolaan sampah yang sederhana. Kita akan memastikan yang bisa diolah itu bisa terjual keluar Sapeken, intinya bisa menghasilkan rupiah,” ungkapnya.
Kedepan, persoalan sampah di Sapeken, Arif akan menyandingkan dengan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Sumenep untuk menambah pembangunan.
“Saya akan menyandingkan dengan OPD lainnya, agar ada pembangunan, karena kondisi bangunan penampung sampah sangat kecil. Kita akan komunikasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) supaya dibangun pembuangan sampah yanh lebih besar di Sapeken,” jelasnya.
Untuk saat ini, DLH hanya bisa berusaha menyediakan anggaran untuk mensupport penanganan sampah.
“Untuk saat ini kami akan carikan anggaran untuk mensupport kegiatan mereka. Upaya penanganan sampahkan sudah berjalan, karena untuk menempatkan conveyor ini butuh lahan, untuk itu akan kami komunikasikan dengan PUTR,” tuturnya.
Disinggung soal tempat pembuangan akhir (TPA) di Sapeken, pihaknya menilai kurang maksimal, karena keterbatasan lahan dan anggaran.
“Sehingga, untuk sementara ini, kami menyarankan agar dipilah, mana yang bisa dijual dan diolah lainnya, terkait bau busuk sampah yang dikeluhkan warga kami akan serahkan zat kimia penghilang bau dan penghilang lalat dan hari ini sudah kami siapkan,” tukasnya.
Sebagai informasi, bahwa launching tersebut, digelar pada hari Jum’at (8/3/2024). di tepi pantai karang kongo Sapeken, selaras dengan misi penangan sampah di wilayah pesisir Kepulauan Sapeken.
Komitmen antara KEI, Pemerintah Desa dan Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Sumenep untuk menangani persoalan sampah secara tepat dan penuh konsistensi merupakan sikap yang sejalan dengan tujuan Program pengembangan Masyarakat yang digaungkan oleh SKK Migas. Dimana Program pengembangan masyarakat harus mampu menyasar kebutuhan masyarakat, dan mampu berjalan secara berkesinambungan. Diharapkan Program Pengembangan Masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup disisi ekonomi maupun kesehatan menjadi lebih baik.
SKK Migas selalu mendukung komitmen yang telah dibangun antar lembaga pemerintah, supaya memiliki dampak yang signifikan ditengah masyarakat. SKK Migas juga senantiasa mengapresiasi KKKS tak terkecuali KEI karena terus menerus memonitor dan merajut kerja sama yang baik untuk serius menangani persoalan sampah di sekitar daerah operasi, yakni Kepulauan Sapeken.