Mediapribumi.id, Sumenep — Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep, Noris Sabit, tepis isu dugaan gratifikasi dari salah satu calon Bupati setempat, yang diberitakan oleh salah satu media online.
Selain itu, ia mengajak mahasiswa untuk menolak berita hoax dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Pihaknya menyebutkan, informasi yang beredar bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep diduga menerima uang gratifikasi sebesar Rp. 20 juta, dalam kegiatan bedah buku dari pemateri yang juga merupakan calon Bupati Sumenep, tidak benar.
Noris Sabit menjelaskan, beda buku itu tidak ada kepentingan politik praktis. Buku itu dipilih karena dinilai sesuai dengan konteksnya yang berisi insiparasi bagi kaum muda dan kegiatan itu adalah refleksi Sumpah Pemuda.
“Kami tegaskan, berita itu tidak benar. Karena kami tidak menerima gratifikasi seperti yang dituduhkan,” tegasnya. Jumat (01/11/2024).
Bahkan, ia juga menegaskan, tudingan gratifikasi itu tidak ada dasar karena tidak ada klarifikasi terhadap dirinya.
Noris juga mengatakan bahwa kegiatan itu sama sekali tidak ada unsur kampanye, hanya murni kegiatan diskusi. Dan Pimpinan STKIP PGRI Sumenep sebelumnya sudah memberikan izin terkait kegiatan itu.
“Kegiatan ini, kami pastikan sama sekali tidak ada upaya penggiringan opini untuk mendukung calon manapun,” tuturnya.