Mediapribumi.id, Sumenep — Aktivis Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (HIMPASS), menyuarakan desakan kepada Kapolres Sumenep, untuk segera membersihkan peredaran narkoba yang kian meresahkan di Kepulauan Sapeken.
Mereka meminta, agar Kapolres AKBP Henri Noveri Santoso, tidak hanya mengandalkan tindakan dari daratan, namun juga terjun langsung ke wilayah kepulauan, guna memantau dan melakukan tindakan tegas terhadap sindikat narkoba yang kian berkembang.
“Sudah saatnya pihak kepolisian menunjukkan komitmennya dengan terjun langsung ke wilayah kami. Keberadaan narkoba di Kepulauan Sapeken semakin mengkhawatirkan, dan jika hanya mengandalkan patroli dari darat, maka peredaran narkoba akan semakin sulit untuk dibasmi,” ujar Diky Alamsyah. Senin (23/12/2024).
Pantauan media ini, sekira 4 jam berorasi, puluhan aktivis ini tak kunjung ditemui oleh Kapolres Sumenep, dengan nada kecewa mereka melontarkan orasi versi bahasa bajo.
Bahasa bajo tersebut, merupakan bahasa di daerah kepulauan Sapeken, “Kami paitu, sangge namalaku Kapolres tekke k lahat kami, beke lupus memon masalah narkoba. Tangkatte memon bandar iru pak (Kami kesini hanya meminta kapolres datang ke pulau kami, agar selesai semua masalah narkoba. Tangkap semua bandar disana Pak,” teriak Diky.
Diky menambahkan, meskipun Kepulauan Sapeken memiliki wilayah yang cukup luas dan sulit dijangkau, namun upaya dari aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk menyelamatkan generasi muda di 11 Desa yang ada di Sapeken.
“Kami berharap Kapolres Sumenep dapat memimpin operasi yang melibatkan berbagai pihak dan memfokuskan perhatian pada peredaran narkoba yang mengancam masa depan kami,” pintanya.
Diky menjelaskan, aksi yang dia lakukan, karena merasa kecewa dengan hasil aksi demontrasi jilid 1 kemarin, bahwa dari pihak kepolisian tidak ada titik terang, dan tidak adanya solusi dari Wakapolres yang sempat berdiskusi langsung dengan aktivis Himpass, “Dan beliau hanya menyampaikan bahwa mereka terkendala oleh letak geografis yang ada di kepulauan, Kecamatan Sapeken, dan jawabnya hanya selalu menghimbau dan dan menghimbau saja tidak ada kejelasan yang nyata,” tegasnya.
Hingga aksi ini selesai, Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, tak menemui massa aksi. Informasi yang dihimpun media ini, bahwa Kapolres hanya ingin berdiskusi kepada 3 perwakilan massa aksi, namun Korlap aksi menolak.