Mediapribumi.id, Sumenep — Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Sumenep tahun 2024 meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2023.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Achmad Syamsuri menerangkan bahwa memasuki awal musim penghujan pada Bulan Desember 2024 sebanyak 15 kasus. Sementara keseluruhan pada tahun 2024 sebanyak 1323 kasus dengan 10 kasus kematian.
“Ini meningkat signifikan ketimbang tahun 2023 yang hanya sekitar 600 lebih,” terangnya kepada awak media. Kamis (09/01/2025).
Peningkatan tersebut dipicu oleh minimnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Minimnya peran masyarakat, Forkopimka, Pemdes dan seluruh pihak dalam menjaga lingkungan turut menjadi salah satu pemicu yang cukup signifikan.
“Karena masalah kesehatan bukan hanya tugas Dinkes, melainkan membutuhkan partisipasi seluruh pihak,” ujarnya.
Faktor lain yang memicu peningkatan tersebut adalah genangan air yang berada disekitar pekarangan rumah dan membuang sampah sembarangan, sehingga dapat menyebabkan air semakin banyak tergenang.
“Jentik nyamuk Aedes Aegypti itu hidup di genangan air bersih,” tambahnya.