Sumenep, mediapribumi.id — Menjelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep membuka dengan Istighatsah.
Kegiatan bertajuk Keselamatan Lingkungan ini, dilaksanakan di Pantai Bantelan, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, pada Senin, (2/10/2023).
Istighatsah sebagai pembuka HSN 2023 ini diawali dengan Kirab Santri oleh ratusan kader GP Ansor dan Banser yang berasal dari 4 kecamatan yakni Gapura, Dungkek, Batang-Batang dan Batuputih.
Ketua PCNU Sumenep, A Pandji Taufiq menerangkan bahwa menjaga keselamatan lingkungan sangat penting yang saat ini dunia tengah dihadapkan dengan krisis pangan yang melanda 20 negara. Sehingga membangun kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan adalah hal yang perlu diperhatikan oleh Nahdlatul Ulama.
“Kita tahu saat ini, semua negara tengah menghadapi krisis pangan. Bahkan isu lingkungan ini menjadi tema pembicaraan di konferensi antar pemimpin negara. KTT di Bali, KTT di India dan KTT ASEAN tak luput dari pembahasan soal krisis pangan. Maka NU juga harus demikian,” terangnya, saat ditemui di lokasi usai acara.
Krisis pangan terjadi akibat kekeringan yang disebabkan oleh pemanasan global. Sebelumnya, beberapa negara menjadi importir beras, saat ini sudah menahan pangan karena khawatir di negaranya sendiri kehabisan stok.
“Di Indonesia sendiri mau membeli beras ke luar negeri sangat sulit. Jadi tak ada salahnya NU membahas lingkungan,” ucapnya.
Jika keselamatan lingkungan tak kunjung disadari bersama, bukan tidak mungkin krisis pangan juga melanda Sumenep, terlebih saat ini di sejumlah wilayah di Sumenep juga tengah mengalami kekeringan.
“Mengapa kekeringan ini terjadi? Karena sekarang ini kita sudah menjadi tukang tebang. Bukan tukang tanam. Padahal para leluhur kita dulu sebaliknya. Banyak menanam daripada menebang,” imbuhnya.
Ia pun berharap kepada seluruh elemen struktur dan kultur NU untuk bersama-sama menjaga keselamatan lingkungan. Salah satunya dengan menggalakkan penanaman pohon.
“Makanya salah satu rangkaian Hari Santri 2023 ini ada menanam pohon. Jika ini kita masif lakukan, InsyaAllah akan memberi dampak positif. Pengurus NU misalnya, mulai dari ranting sampai PC, satu orang menanam satu pohon, jumlahnya sekitar 2000. Apalagi jika bisa mengajak keluarga dan koleganya. Tentu sangat luar biasa,” harapnya.
Soal kaitan antara Hari Santri 2023 dengan isu-isu lingkungan, dirinya lantas menegaskan bahwa kesantrian dan lingkungan adalah dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Baik secara ideologis maupun historis.
“Karena yang rajin menanam itu memang santri, dulunya. Yang dekat dengan lingkungan dan alam itu santri. Juga, kalau lingkungannya rusak, tentu pesantren tutup. Makanya, Hari Santri ini menjadi momen yang tepat untuk bersama-sama menyadari betapa pentingnya menjaga keselamatan lingkungan,” tegasnya.
Rais PCNU Sumenep, KH Hafidhi Sarbini dalam tausiyahnya menuturkan, bahwa Hari Santri selaras dengan nilai-nilai Islam yang ada dalam Al-Qur’an. Sebab hanya santri yang memiliki kaitan kuat dengan para ulama dan orang-orang alim.
“Hormat dan ta’dzim kita sebagai santri, jangan hanya berlaku kepada mereka yang telah mengajarkan ilmu kepada kita. Tetapi seharusnya kepada semua ulama dan orang-orang alim, wajib kita hormati dan ta’dzimi,” ungkapnya.
Ketua Panitia Hari Santri 2023 PCNU Sumenep, Abdul Wasid mengutarakan bahwa Hari Santri 2023 ini, pihaknya telah mencanangkan sejumlah kegiatan yang akan berlangsung selama satu bulan ke depan.
Di antaranya, pertama, Istighatsah Keselamatan Lingkungan dan Pembukaan Hari Santri 2023. Kedua, eksibisi futsal PCNU Sumenep bersama Kemenag Sumenep. Ketiga Warga NU Menanam. Keempat Musabaqah Qiraatul Kitab Fathul Qarib. Kelima Jalan-jalan Santri bersama Gubernur Jawa Timur. Keenam, Anugerah Santri 2023 dan ketujuh Maulid Nabi dan Istighatsah Santri.
“Untuk kegiatan Maulid Nabi dan Istighatsah Santri, dilaksanakan secara kolektif di masing-masing struktur NU. Mulai dari PRNU, MWC NU, PAC dan PC Banom, lembaga hingga PCNU Sumenep,” terangnya.
Turut hadir dalam Istighatsah Keselamatan Lingkungan dan Pembukaan Hari Santri 2023, jajaran Syuriah dan Tanfidziyah PCNU Sumenep, MWCNU dan PRNU se-Sumenep.