Mediapribumi.id, Sumenep — Empu keris sekaligus aktivis kebudayaan, Ika Arista, menyambut baik inisiatif DPRD Sumenep dalam menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Keris.
Sebagai satu-satunya empu perempuan di dunia, Ika menilai kebijakan ini penting untuk memastikan keberlangsungan ekosistem keris sebagai ikon budaya Kabupaten Sumenep.
“Jika isinya mencakup pelestarian, pemberdayaan, dan perlindungan keris, tentu saya sangat menyambut baik. Sumenep sebagai kota keris memang sudah seharusnya memiliki regulasi yang memperkuat keberadaan keris dalam tatanan budaya,” kata Ika Arista, Rabu (11/06/2025).
Ika menekankan, bahwa raperda ini semestinya tidak sekadar bersifat simbolik, tetapi harus berpihak pada aspek keberlanjutan, termasuk perlindungan dan pemberdayaan para empu serta pengrajin keris yang menjadi tulang punggung industri keris lokal.
“Kekuatan Sumenep ada pada jumlah empu dan pengrajin yang masih aktif. Mereka inilah yang menjaga nyala kehidupan keris tetap menyala. Maka raperda harus menjamin keberlangsungan mereka,” tegasnya.
Namun, Ika menyayangkan belum adanya pelibatan para empu dan pengrajin dalam proses penyusunan naskah akademik maupun pembahasan raperda.
“Saya pribadi belum pernah membaca naskah akademiknya. Bahkan tidak pernah diundang dalam rapat pembahasan. Padahal, kami yang bersentuhan langsung dengan dunia keris,” katanya.
Kendati demikian, sebagai tindak lanjut, Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Sumenep dijadwalkan menggelar pertemuan lanjutan pada pertengahan Juni 2025.
Dalam forum tersebut, para empu dan pengrajin keris akan diundang untuk memberikan masukan langsung demi penyempurnaan regulasi.