Example floating
Example floating
Migas

Bulan Kemerdekaan, EMCL temukan Kolom Minyak Baru, Bisa Merproduksi 13 Ribu Barel Perhari

2712
×

Bulan Kemerdekaan, EMCL temukan Kolom Minyak Baru, Bisa Merproduksi 13 Ribu Barel Perhari

Sebarkan artikel ini
Bulan Kemerdekaan, EMCL temukan Kolom Minyak Baru, Bisa Merproduksi 13 Ribu Barel Perhari
Apresiasi penemuan minya perdana, menteri ESDM, SKK Migas dan exxonmobil
Example 468x60

Mediapribumi.id, Bojonegoro — Momentum bulan kemerdekaan, HUT Ke-79 Republik Indonesia, Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), operator Blok Cepu di bawah pengawasan SKK Migas, mengumumkan, bahwa ditemukan kolom minyak yang berada di atas sumur eksisting Lapangan Banyu Urip lewat pengeboran sumur pertama Banyu Urip Infil Clastic (BUIC).

Sumur B-13 ini merupakan yang pertama dari total 7 sumur yang dibor menggunakan rig PDSI-40.3 sejak 4 bulan lalu. Setelah beberapa hari berproduksi, sumur tersebut kini berproduksi 13.300 barel per hari, dan optimalisasi lebih lanjut terus dilakukan.

Tambahan produksi ini diperkirakan akan meningkatkan produksi minyak di Blok Cepu dan memperkuat ketahanan energi Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengaku bersyukur atas realisasi perdana produksi pemboran sumur infil clastic di tahun 2024 dan bisa menghasilkan 13.300 BOPD.

Bulan Kemerdekaan, ExxonMobil Cepu Limited temukan Kolom Minyak Baru, Bisa Merproduksi 13 Ribu Barel Perhari
Kunjungan menteri esdm dan skk migas

Hal ini juga diklaim sebagai kado kemerdekaan Republik Indonesia, karena momen ini menjadi sarana mendorong optimisme atas masa depan industri hulu migas.

“Saat ini kita defisit minyak sehingga harus impor, harus terus dilakukan upaya meningkatkan produksi minyak, seperti yang telah dicanangkan bersama yaitu mencapai target 1 juta BOPD,” kata Arifin. Jum”at (9/8/2024).

Disinggung capaian target untuk gas bumi, Menteri Arifin optimistis bisa dicapai dengan adanya temuan-temuan besar di sektor gas yang saat ini didorong dapat segera diproduksi.

Dia juga menyebutkan, tantangan yang ada di industri hulu migas adalah di minyak dan mengharapkan masukan dan kontribusi dari berbagai pihak. “Kami terbuka untuk menerima masukan-masukan positif bagaimana cara meningkatkan produksi minyak,” ungkapnya.

Menteri ESDM juga meminta, upaya untuk peningkatan tidak hanya dari lapangan existing, namun adanya kegiatan seismik baru, eksplorasi baru yang bisa mempercepat pendeteksian sumur-sumur baru.

“Indonesia masih banyak memiliki potensi minyak. Seperti di Blok Cepu yang hari ini sudah menghasilkan 630 juta barel dan berpotensi menghasilkan 1 miliar baru, jadi harus segera dilakukan percepatan eksplorasi agar segera ada kepastian. Pemerintah memberikan dukungan bagi Exxon untuk melakukan kegiatan seismik dan eksplorasi baru di wilayah lain,” jelas Arifin.

Sementara, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, bahwa pihaknya memberikan perhatian yang besar terhadap upaya menjaga produksi Lapangan Minyak Banyu Urip agar tetap optimal.

Mengingat Banyu Urip adalah kontributor nomor dua terbesar dengan kontribusinya yang mencapai sekitar 25% dari produksi nasional.

Menurut Dwi, produksi lapangan Banyu Urip telah melampaui yang ditargetkan dalam plan of development (POD).

“Berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh SKK Migas dan EMCL dalam menjaga kinerja lapangan, yaitu meningkatkan produksi dengan tetap memperhatikan kemampuan dan daya dukung reservoir yang ada,” katanya.

Setelah keberhasilan pengeboran sumur pertama, dia berharap pada kuartal 4 tahun 2024 akan onstream pemboran sumur kedua dan memberikan tambahan produksi hingga 9.300 BOPD di tahun 2024.

Lebih lanjut, Dwi menerangkan, investasi untuk ketujuh pemboran sumur dengan ikut memperhitungkan pekerjaan subsurface mencapai US$ 203,5 juta atau setara Rp 3,25 triliun (kurs Rp 16.000 per USD) dan diperkirakan memberikan penambahan penerimaan negara sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 32 triliun serta diharapkan dapat memberikan tambahan minyak sebesar 42.92 MMSTB.

Hal itu juga diakui, bahwa upaya tersebut dapat menjembatani potensi Indonesia dalam mencapai target 1 MMBOPD dan 12 BSCFD pada dekade ini. “Potensi-potensi ini kita terus gali, tentunya demi meraih cita-cita jangka panjang untuk kemandirian energi,” ujarnya.

Dwi, turut apresiasi dan merasa gembira atas informasi yang disampaikan oleh Ibu Carole J. Gall pada saat CEO Forum awal bulan ini, di mana ExxonMobil berkomitmen untuk melakukan joint study di Indonesia.

Ini menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih menjanjikan, untuk itu SKK Migas siap memberikan dukungan penuh atas langkah yang akan dilakukan oleh ExxonMobil untuk menemukan cadangan migas baru di Indonesia.

Sementara, Carole Gall, Presiden ExxonMobil Indonesia mengungkapkan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia secara aman, andal, dan efisien.

“Kami bangga atas hasil menggembirakan dari program pengeboran BUIC dan kami berterima kasih kepada Kementerian ESDM serta SKK Migas atas kepemimpinan dan kerja sama yang luar biasa,” kata Carole.

Diketahui, bahwa kegiatan pengeboran BUIC menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).

Pengeboran ini menunjukkan tingkat kompetensi PDSI di bidang pengeboran minyak dan gas bumi, serta dukungan industri hulu migas untuk tumbuh berkembangnya perusahaan nasional serta komitmen SKK Migas dan KKKS dalam mengimplementasikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri hulu migas.

Tidak hanya itu, pengeboran BUIC ini juga melibatkan kontraktor lokal dan menyerap tenaga kerja setempat. Keterlibatan tersebut telah menambah nilai ekonomi di bagi masyarakat sekitar wilayah operasi.

Example 300250 Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *