Mediapribumi.id, Sumenep — Aktivis Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (HIMPASS), gelar audensi kepada Kapolsek setempat, tentang penegakan hukum terhadap pelaku pengedar narkoba.
Hal itu dilakukan, setelah aksi berjilid-jilid, menuntut sikap tegas Polres Sumenep, untuk mengusut tuntas pengedar narkoba di Kepulauan Sapeken.
Pantauan media ini, audiensi tersebut dihadiri langsung oleh Kapolsek Sapeken, Iptu Taufik Rahman, dan jajaran.
Dalam prolognya, Faisal Islami, selaku ketua umum HIMPASS, menyampaikan, desakan kepada pihak polsek, untuk menindak tegas penggunan dan pengedar narkoba, di Kepulauan Sapeken.
Faisal mengatakan, hampir setahun menjabat, Kapolsek dinilai minim mengungkap peristiwa yang berurusan dengan penegakan hukum.
“Jangan main-main dengan barang haram tersebut, karena dapat merusak generasi bangsa, khususnya kepulauan Sapeken yang menjadi sasaran utama adalah anak remaja, dan perlu menjadi perhatian khusus Polsek Sapeken untuk menyelamatkan pulau kami dari narkoba dan jenis lainnya,” kata Faisal. Rabu (23/1/2025).
Saat audensi berlangsung, Diky Alamsyah, selaku kordinator audiensi, menilai, bahwa pihak Kapolsek masih terkesan ragu, dan takut untuk mengungkap, dan menangkap bandar besar narkoba di Sapeken.
“Polsek harus di desak dulu untuk melakukan pengungkapan, buktinya setelah kita demo di Kapolres kemaren, mereka langsung bergegas mengungkap kasus pengedar yang berasal dari Pagarungan Besar, ini membuktikan bahwa ada data, nama-nama yang terindikasi sebagai pemakai dan pengedar,” tegasnya.
Diky menggambarkan, isu ini sangat berat, sebab kepulauan Sapeken termasuk zona merah kasus narkoba, maka perlu sikap tegas dari Polsek Sapeken.
“Maka penangananya harus masif sehingga perlu kekuatan bersama untuk melawannya. Kami juga sudah berdiskusi panjang dengan 7 Desa Di Kecamatan Sapeken, dan mengaku sudah menyodorkan nama-nama yang diduga sebagai pengedar,” ujarnya.
Merespon hal itu, Kapolsek Sapeken, Iptu Taufik Rahman, menyampaikan apresiasi, dan ucapan terimakasih kepada mahasiswa yang sudah berjuang untuk desanya sendiri.
“Karena, kalianlah akan menjadi penerus kami, di masa yang akan datang, kami sampai saat ini sudah berjuang dan berusaha untuk menangkap pengedar narkoba, perlu dorongan dari Masyarakat, Mahasiswa dan Pemerintah untuk membantu kami, dengan cara memberikan informasi kepada kami,” katanya.
Bahkan, kata Taufik, apabila para mahasiswa mengantongi data, terduga pengedar, untuk segera dilaporkan.
“Kalau temen mahasiswa mendengar informasi, terkait jaringan segera laporkan ke kami, biar kami eksekusi dan juga kita lihat mas, ada 11 desa yang kami naungi sedangkan personel kami ada 13, dan kami kesulitan letak geografis menjadi hambatan kita untuk menyisir ke pulau-pulau,” paparnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku, telah melakukan langkah strategi, “Penanganan, sudah kami lakukan, mulai dari pencegahan berupa sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat,” tukasnya.
Respon (1)