Pemerintahan

Semburan Gas Metana yang Muncul di Sumenep, BRIDA: Tidak Berbahaya dan Akan Terurai Secara Alami

Avatar
877
×

Semburan Gas Metana yang Muncul di Sumenep, BRIDA: Tidak Berbahaya dan Akan Terurai Secara Alami

Sebarkan artikel ini
Semburan Gas Metana yang Muncul di Sumenep, BRIDA: Tidak Berbahaya dan Akan Terurai Secara Alami
Benny Irawan, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep.

Mediapribumi.id, Sumenep — Temuan semburan gas alam di Dusun Kotte, Desa Batuputih Kenek, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep menurut hasil observasi sementara merupakan gas metana atau rawa yang bermigrasi kepermukaan.

Diketahui, semburan gas itu muncul saat warga setempat mengebor sumur menggunakan alat bor gantung dan telah mencapai kedalaman 52 meter pada Kamis (21/11/2024).

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep, Benny Irawan menjelaskan, bahwa saat peristiwa itu terjadi, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo langsung mengarahkan BRIDA dan Bagian ESDA untuk melakukan observasi.

“Setelah kami turun ke lapangan, semburan gas itu sudah dipasang pipa oleh warga,” jelasnya kepada media ini. Jumat (27/12/2024).

Lokasi kejadian langsung dipasang Police Line (Garis Polisi) sehingga warga tidak boleh masuk dan tidak boleh merokok, karena takut membahayakan.

Berdasarkan observasi, gas itu adalah gas metana yang mendekat ke permukaan yang dihasilkan dari proses pembusukan endapan benda organik di masa lampau.

“Kasusnya mirip dengan temuan sebelumnya, seperti di Batang-Batang,” katanya.

Kemudian, gas itu dibiarkan terurai di alam karena dalam beberapa waktu akan menghilang dengan sendiri. Sekarang lubang gas itu ditutup oleh masyarakat menggunakan kain.

“Solusinya untuk menghentikan gas itu, cukup dengan cementing atau pengecoran,” ujarnya.

Benny menambahkan, bahwa untuk mengidentifikasi jenis serta volume gas itu diperlukan kajian mendalam oleh ahli Geologi. Pihaknya sudah merencanakan pada tahun 2025 akan melakukan riset bersama peneliti yang ahli di bidang itu.

“Kesimpulan sementara, gasnya itu tidak berbahaya,” tutupnya.

Google News

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri