Opini

Santri sebagai Pilar Perdamaian: Membangun Negeri dengan Nilai Keislaman dan Kebhinekaan

Avatar
828
×

Santri sebagai Pilar Perdamaian: Membangun Negeri dengan Nilai Keislaman dan Kebhinekaan

Sebarkan artikel ini
Santri sebagai Pilar Perdamaian: Membangun Negeri dengan Nilai Keislaman dan Kebhinekaan
Mohammad Haris, Duta Damai Santri Jatim.

Mediapribumi.id, Dalam jejak sejarah bangsa Indonesia, santri bukan hanya dikenal sebagai penjaga ilmu dan moralitas, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan dan merawat perdamaian. Di tengah arus globalisasi yang sering kali membawa gelombang konflik dan disintegrasi sosial, santri hadir sebagai pilar yang meneguhkan nilai keislaman rahmatan lil alamin sekaligus menjunjung tinggi kebhinekaan.

Pesantren sebagai tempat lahirnya para santri telah lama menjadi laboratorium peradaban. Di dalamnya, nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan, dan toleransi ditanamkan sejak dini. Santri belajar bahwa Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama manusia, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, atau golongan. Prinsip rahmatan lil ‘alamin menjadi pondasi yang kokoh dalam cara pandang dan laku hidup mereka.

Santri tidak hanya diajarkan untuk taat secara ritual, tetapi juga untuk berpikir kritis dan terbuka. Dengan bekal ilmu agama dan wawasan kebangsaan, santri mampu menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat yang majemuk. Mereka merangkul, bukan memukul; mereka merawat keberagaman, bukan mencurigainya. Di sinilah letak kekuatan santri sebagai penjaga harmoni sosial.

Tantangan zaman modern ini tidaklah ringan. Pola pikir ekstrem, radikalisme berbasis agama, serta polarisasi sosial-politik semakin mengancam sendi-sendi kebangsaan. Dalam kondisi seperti ini, kehadiran santri sangat dibutuhkan. Mereka menjadi penyejuk dalam perdebatan, menjadi jembatan dalam perbedaan. Dengan bahasa yang santun dan pendekatan yang menyejukkan, santri mampu meredam api perpecahan dan menyalakan kembali lentera persatuan.

Nilai-nilai keislaman yang dijunjung santri berpadu indah dengan semangat kebhinekaan Indonesia. Inilah yang membuat peran mereka begitu penting dalam membangun negeri ini—sebuah negeri yang damai bukan karena seragam, melainkan karena mampu hidup berdampingan dalam perbedaan. Santri mengajarkan bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari iman, dan menjaga persatuan adalah ibadah yang tidak kalah pentingnya.

Maka dari itu, sudah saatnya kita memberi ruang lebih luas bagi peran santri dalam berbagai lini kehidupan, baik sosial, politik, budaya, maupun pendidikan. Mereka bukan hanya pewaris ilmu ulama, tetapi juga pembawa obor perdamaian bagi masa depan bangsa.

Oleh : Mohammad Haris – Duta Damai Santri Jatim

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri