Example floating
Example floating
Berita

Harlah KOPRI ke-56, Ketua KOPRI PC PMII Sumenep Ajak Kader untuk Mengedukasi Masyarakat

135
×

Harlah KOPRI ke-56, Ketua KOPRI PC PMII Sumenep Ajak Kader untuk Mengedukasi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Harlah KOPRI ke 56, Ketua KOPRI PC PMII Sumenep Ajak Kader untuk Mengedukasi Masyarakat
Flayer Korpri PC PMII Sumenep
Example 468x60

Sumenep, mediapribumi.id — Hari lahir Korps PMII Putri (KOPRI) ke 56 yang biasa diperingati setiap 25 November menandakan lalu lalang yang sangat panjang dan dinamika historis yang sangat luas.

Kelompok aktivis perempuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini telah mendidik ribuan kader perempuan sejak pertama berdiri dan telah mencatat titah perjuangannya dalam lembaran sejarah.

Berbagai posisi strategis telah diisi oleh alumni KOPRI PMII, mulai dari nasional hinggal lokal, baik lembaga legislatif, eksekutif, aktivis sosial dan institusi lainnya.

Tokoh-tokoh perempuan PMII tersebut sebut saja diantaranya Luluk Nur Hamidah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjabat sebagai anggota DPR RI dan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.

“Catatan panjang sejarah perempuan PMII tidak dapat kami sebutkan satu persatu, tokoh-tokohnya telah banyak memberikan kontribusi terhadap bangsa Indonesia,” ucap Lina Wafia, Ketua KOPRI PC PMII Sumenep, pada (25/11/2023) di sekretariat PC PMII Sumenep.

Refleksi tersebut menjadi pemacu semangat bagi seluruh kader KOPRI untuk melangsungkan perjuangan tanpa henti guna mewujudkan cita-cita KOPRI.

“Tokoh-tokoh senior kami, menjadi inspirasi mendalam bagi setiap derap langkah pergerakan KOPRI, dan hal ini harus menjadi refleksi seluruh kader, utamanya kader KOPRI Sumenep,” paparnya penuh haru.

Selain itu, Lina juga menyampaikan ultimatum kepada pihak pemangku di Kabupaten Sumenep untuk mewujudkan Sumenep yang inklusif tanpa diskriminasi terhadap anak dan perempuan.

“Apalagi, Pemkab Sumenep belakangan meregulasi Sumenep sebagai Kabupaten layak anak, ini harus benar-benar terwujud,” imbuhnya.

Dengan demikian, berbagai kasus yang menimpa anak seperti pencabulan, perundungan dan semacamnya, yang belakangan marak diberitakan, harus diambil sikap tegas oleh aparat yang berwawenang.

“Saya sangat prihatin atas kasus seperti pencabulan terhadap anak dan pelecehan seksual terhadap perempuan yang terjadi belakangan, aparat harus menindak secara tegas agar tidak terulang,” tegasnya.

Selain itu, Lina berharap agar di Kabupaten Sumenep benar-benar menjadi daerah inklusif yang layak terhadap anak dan perempuan.

“Seluruh kader KOPRI di Sumenep, harus memberikan edukasi kepada masyarakat, serta membela dan memperjuangkan ketika ada kasus kekerasan terjadi,” pungkasnya.

Example 300250 Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *