Berita

Gapoktan Sumber Prima Perkuat Misi Ketahanan Pangan dengan Wisata Religi dan Inovasi Pertanian

Avatar
981
×

Gapoktan Sumber Prima Perkuat Misi Ketahanan Pangan dengan Wisata Religi dan Inovasi Pertanian

Sebarkan artikel ini
Gapoktan Sumber Prima Perkuat Misi Ketahanan Pangan dengan Wisata Religi dan Inovasi Pertanian
Gapoktan Sumber Prima saat tour religi dan wisata pertanian di Malang

Mediapribumi.id, Sumenep — Dalam upaya mempercepat swasembada pangan nasional, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Prima, menggelar rangkaian kegiatan inovatif yang menggabungkan pelatihan pertanian, wisata religi, dan forum strategis.

Program ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap kebijakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Ketua Gapoktan Sumber Prima, Musyfik Ramadhan, mengungkapkan bahwa inisiatif ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan juga mencakup pembinaan spiritual bagi petani.

“Kami ingin para petani memiliki wawasan luas, tidak hanya dalam aspek teknis pertanian, tetapi juga dari sudut pandang spiritual. Dengan keseimbangan ini, mereka akan semakin siap menghadapi tantangan sektor pertanian yang terus berkembang,” kata Musyfik Ramadhan, Sabtu (22/02/2025) malam.

Menariknya, kegiatan ini sepenuhnya didanai secara mandiri oleh Gapoktan Sumber Prima, menunjukkan semangat kemandirian petani dalam menciptakan perubahan di sektor pertanian.

Selain wisata religi dan pelatihan pertanian, Gapoktan Sumber Prima juga menggelar Rapat Kerja (Raker) 2025 di Kota Batu, yang menjadi forum strategis bagi pemangku kepentingan, untuk merumuskan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dengan tema “Optimalisasi Peran Petani dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional”, Raker ini menghadirkan berbagai elemen penting, termasuk Koordinator Penyuluh (Korluh) BPP Pasongsongan yang baru, Ahmad Mulyono, sebagai narasumber utama.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pangan di era globalisasi.

“Dengan koordinasi yang baik serta penerapan teknologi pertanian yang tepat, kita bisa meningkatkan hasil panen secara signifikan sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Ini adalah kunci utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” jelas Ahmad Mulyono dalam sesi diskusi yang mendapat respons antusias dari peserta.

Forum ini, tidak hanya menjadi ajang berbagi pengalaman, tetapi juga membuka ruang eksplorasi inovasi pertanian, mulai dari penerapan teknologi presisi, kebijakan pangan, hingga strategi pemasaran hasil tani yang lebih kompetitif di era digital.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Kecamatan (Gapoktancam) Bindara Saod, Kiai Abdul Adhim, berharap pertemuan ini dapat menjadi fondasi strategis bagi petani dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap petani memiliki akses terhadap teknologi yang tepat serta strategi pemasaran yang kuat. Dengan demikian, mereka dapat lebih mandiri dan memiliki daya saing, baik di pasar nasional maupun global,” ujarnya dengan penuh optimisme.

Hadirnya Tour Religi & Wisata Pertanian serta Raker Gapoktan 2025 ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi petani Sumenep, tidak hanya dalam meningkatkan keterampilan teknis mereka, tetapi juga dalam memperkuat nilai spiritual dan solidaritas komunitas pertanian.

“Inisiatif ini adalah langkah maju dalam membangun ekosistem pertanian yang lebih inovatif, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Dengan sinergi antara tradisi dan teknologi, petani dapat menjadi aktor utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang sesungguhnya,” tandasnya.

Desa Lebeng Barat kini membuktikan bahwa pertanian bukan sekadar profesi, melainkan sebuah misi besar untuk kesejahteraan bersama.

“Dengan visi yang kuat dan kolaborasi yang erat, program ini menjadi titik terang bagi masa depan pertanian Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan,” tukasnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri