Mediapribumi.id, Sumenep — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumenep, melaunching pemetaan kerawanan pemilihan tahun 2024, dengan jenis pemilihan Pilbup Sumenep dan Pilgub Jatim. Minggu (18/8/2024).
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bawaslu Sumenep, terdapat sepuluh indikator kerawanan yang berpotensi terjadi dalam pelaksanaan Pilkada 2024 di wilayah setempat. Diantaranya, himbauan untuk memilih calon tertentu dari pemerintah lokal. Terjadinya konflik antar pendukung peserta atau paslon dan adanya putusan DKPP terhadap jajaran KPU/Bawaslu.
Disamping itu, adanya materi kampanye bermuatan SARA di tempat umum. Kemudian, rekomendasi Bawaslu terkait ketidaknetralan ASN/TNI/POLRI.
Dalam rilis tersebut, Bawaslu Sumenep menambahkan, indikator lainnya adalah adanya intimidasi terhadap penyelenggara Pemilu/Pilkada. Lalu, terbitnya iklan kampanye di luar jadwal dan bencana alam yang mengganggu tahapan.
Tak hanya itu, Bawaslu Sumenep juga menemukan adanya potensi pemilihan suara ulang dan surat suara yang tertukar, disebut juga berpotensi terjadi dalam pelaksanaan Pilkada 2024 di Sumenep.
Menurut Ketua Bawaslu Sumenep Achmad Zubaidi, dari sepuluh indikator tersebut paling dominan kerawanan ada pada dimensi sosial dan politik, adanya himbauan untuk memilih calon tertentu dari pemerintah lokal.
“Skor untuk indikator kerawanan pada himbauan untuk memilih calon tertentu dari pemerintah lokal adalah 40 persen,” ujarnya.
Zubaidi menjelaskan, pemetaan kerawanan tersebut atas dasar pelaksanaan Pemilu dan Pilkada di tahun sebelumnya.
Sehingga, kata Zubaidi, data tersebut akan menjadi acuan bagi penyelenggara pemilihan dan stakeholder untuk membuat kebijakan dan upaya mitigasi dalam kerawanan yang berpotensi akan terjadi di Pilkada tahun ini.
Meski begitu, Zubaidi berharap seluruh lapisan masyarakat dapat membangun sinergitas dalam bentuk pencegahan kerawanan di Pilkada 2024.
Dia juga berkomitmen, Bawaslu Sumenep siap melakukan pengawasan maksimal agar terlaksana pemilihan yang berintegritas.
“Kami berharap seluruh stakeholder bersinergi dan berpartisipasi dalam bentuk pencegahan atas berbagai kerawanan Pemilihan 2024. Dari sisi pengawasan, kami siap melakukan pengawasan secara maksimal agar terlaksana Pemilihan 2024 yang berintegritas,” pungkasnya.