Mediapribumi.id, Sumenep — Tim sepak bola SMAN 1 Sapeken menunjukkan taringnya dalam turnamen sepak bola antar pelajar se-Kabupaten Sumenep. Tim ini dikenal dengan istilah tak terlahir dari ombak yang tenang.
Bertanding di GOR A. Yani Sumenep pada Rabu, 24 April 2025, tim dari kepulauan itu berhasil menundukkan SMAN 1 Sumenep dengan skor tipis 3-2, kemenangan yang langsung membakar semangat dan kepercayaan diri para pemain.
Pertandingan berlangsung sengit sejak peluit pertama dibunyikan. Skor akhir 3-2 menjadi penanda kebangkitan tim yang dulu sempat menjadi mutiara di Piala KNPI Sumenep.
Sebelumnya, SMAN 1 Sapeken membuka laga perdana mereka dengan hasil imbang 1-1 saat menghadapi SMKN 1 Sumenep. Hasil itu tak menyurutkan semangat, melainkan menjadi cambuk untuk tampil lebih solid di pertandingan selanjutnya.
Pelatih SMAN 1 Sapeken, Ardian Ya’kub, menegaskan bahwa keikutsertaan timnya dalam turnamen ini bukan sekadar untuk meramaikan kompetisi. Ada misi besar yang mereka bawa, mengulang sejarah kejayaan yang pernah tertulis.
“Motivasi utama kami ikut turnamen ini adalah untuk mengulang sejarah. Dulu, tim Sapeken pernah menjadi mutiara di Piala KNPI Sumenep, namun lama terkubur,” ujar Ardian usai pertandingan.
“Kami datang kembali untuk memunculkan kembali mutiara itu, dan sekarang tekad telah bulat, tekad menyala dan membara untuk mengharumkan nama kepulauan, yakni SMAKEN,” lanjutnya penuh semangat.
Dengan hasil positif ini, SMAN 1 Sapeken mulai diperhitungkan sebagai salah satu kuda hitam dalam turnamen. Mereka siap membuktikan bahwa dari ujung kepulauan pun, lahir talenta sepak bola yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Kepala SMAN 1 Sapeken, H. Rudy Suwandono, mengaku bangga dengan capaian yang diraih anak didiknya, dalam turnamen antar pelajar, yang digelar oleh Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Sumenep.
Meski belum sampai pada puncak final, ia mengaskan, bahwa tim dibawah biaan Ardian itu, optimis maju ke babak final.
“Kami bangga dengan capaian oleh tim sepak bola SMAN 1 Sapeken, tentu tak lepas dari pelatih yang begitu luar biasa, yakni pak Ardian,” kata Rudy, kepada mediapribumi.id. Jum’at (25/4/2025)
Ia menilai, bahwa teknik pelatih yang diberikan oleh Ardian begitu dinas, “Tidak hanya melatih fisik atau teknik permainan, tapi juga melatih secara rohani. Karena SMAN 1 Sapeken, sekolah negeri rasa pesantren,” ujarnya.
Disamping itu, menurut Rudy, semangat dari tim sepak bola SMAN 1 Sapeken sangat luar biasa, “Saya melihat, ini bukti nyata, bahwa mereka ingin membanggakan Pulau Sapeken, kedua Orang tuanya, sahabatnya, termasuk juga sekolahnya,” tuturnya.
Dengan bangga, sosok Kepala Sekolah yang berbaground bimbingan konseling itu menegaskan, bahwa di Kepulauan Sapeken, memang banyak mutiara terpendam dibidang olah raga.
“Intinya, memang benar kalau di Sapeken banyak mutiara-mutiara terpendam dibidang olah raga yang tak muncul. Makanya perlu dimunculkan, dan terbukti mampu menyeimbangkan permainan ditengah kota,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Rudy juga berterima kasih kepada masyarakat Kepulauan Sapeken, karena telah berkolaborasi mendukung tim sepak bola SMAN 1 Sapeken.
“Saya juga berterima kasih kepada semua pihak di Kepulauan dan daratan, yang telah berkontribusi, tolong menolong untuk mengharumkan nama baik Sapeken. Terus terang, saya tak bisa banyak kata, karena ini adalah penantian panjang, semenjak berdirikannya SMAN 1 Sapeken sejak 23 tahun yang lalu, baru sekarang anak kami di SMAN 1 Sapeken tau kondisi lapangan di stadion Sumenep,” jelasnya.
Kemudian Rudy menggambarkan, bahwa kehadiran tim SMAN 1 Sumenep, bakal jadi cambuk bagi mereka untuk membuktikan bahwa orang Kepulauan perlu diperhitungkan.
“Karena mereka siswa SMAN 1 Sapeken, punya talenta yang luar biasa. Kami yakin, ini akan mengharumkan nama baik Kepulauan Sapeken,” tukasnya.