Ekonomi

Petani Milenial Sumenep: Harapan Baru Modernisasi Pertanian Berbasis Teknologi

Avatar
868
×

Petani Milenial Sumenep: Harapan Baru Modernisasi Pertanian Berbasis Teknologi

Sebarkan artikel ini
Petani Milenial Sumenep: Harapan Baru Modernisasi Pertanian Berbasis Teknologi
Pengurus petani milenial Sumenep, setelah berkegiatan.

Mediapribumi.id, Sumenep — Keterlibatan kaum muda dalam pertanian menjadi harapan banyak pihak untuk modernisasi pertanian utamanya di Kabupaten Sumenep. Hal itu disebabkan salah satunya karena latar belakang masyarakat mayoritas adalah petani dan sektor ini menjadi bagian penting dalam penentu kesejahteraan.

Harapan itu seakan gayung bersambut ketika sebagian komunitas pemuda yang notabene lulusan perguruan tinggi memilih untuk menjadi Petani Milenial dengan memanfaatkan teknologi modern.

Bahkan, saat ini di Sumenep sudah terbentuk Asosiasi Petani Milenial dengan puluhan anggota yang tersebar di 11 Kecamatan. Mereka secara aktif dan konsisten bertani dengan beragam varian tanaman.

“Kami sebagian menanam tanaman tahunan seperti buah-buahan dan sebaian bergerak di holtikultura seperti sayur-sayuran,” kata Sekretaris Asosiasi Petani Milenial Sumenep, M. Ridwan kepada media ini. Selasa (26/11/2024).

Selain asosiasi tingkat Kabupaten, pemuda yang akrab disapa Iwan itu juga tercatat sebagai Ketua Kelompok Tani (Poktan) Petani Milenial. Menurutnya, pilihan dirinya menjadi petani sebagai upaya untuk memajukan sektor pertanian kearah yang lebih modern.

Ia menjelaskan, Asosiasi Petani Milenial Sumenep memiliki beberapa agenda, diantaranya pertemuan bulanan ke setiap kebun anggota secara bergantian dengan tujuan memperkuat silaturahim dan juga belajar setiap tanaman yang ditanam masing-masing.

“Selain itu, kami juga ada program sosialisasi yang Insya Allah bulan ini kami akan terjun langsung yaitu sosialisasi pupuk organik untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa pupuk tidak harus bergantung kepada kimia,” jelasnya.

Sosialisasi ini perlu waktu yang cukup lama karena sistem organik tidak bisa instan, dan perlu pendampingan yang ekstra dalam pemakaiannya. Ia juga mengaku hari ini sedang menjaring pasar baik dalam Negri seperti pabrik bahkan pasar luar negri untuk bisa membeli hasil pertanian mereka.

“Nanti kami akan ekspor kesana, intinya kami akan kawal pertanian dari hulu sampai ke hilir,” tegasnya.

Lebih lanjut, Iwan memaparkan bahwa sistem pertanian yang diterapkan Asosiasi Petani Milenial Sumenep saat ini 50% sudah menggunakan sistem teknologi modern seperti Green House dan sistem perairan irigasi tetes.

Pihaknya berkomitken untuk terus mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan teknologi modern dan memperluas lahan pertanian serta mendorong peningkatan kualitas hasil pertanian untuk menjamin nilai jual yang lebih baik.

” Kami akan konsisten merawat tanah dan mengawal pertanian Sumenep untuk masuk dalam pasar nasional nantinya,” tandasnya.

Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya akan meluncurkan aplikasi platform penjualan komoditas hasil tani untuk membantu masyarakat memudahkan penjualan sehingga petani menjual langsung kepada konsumen tanpa perantara pihak lain atau tengkulak.

“Asosiasi Petani Milenial Sumenep Insya Allah akan terlibat dalam program Kementerian yaitu Brigade Pangan yang akan terjun ke salah satu Provinsi yang ada di Indonesia untuk menyukseskan Program tersebut,” tuturnya.

Iwan juga mengajak utamanya kepada para pemuda di Kabupaten Sumenep untuk terlibat aktif dalam pertanian guna mencapai kemajuan pertanian di masa depan.

“Pertanian tidak seperti yang difikirkan sebagian orang. Banyak nilai ekonomi yang bisa didapatkan didalamnya,” tutupnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri