BeritaPemerintahan

Pemohon Kartu Kuning Terus Bertambah, Disnaker Sumenep Genjot Akses Kerja dan Tekan Pengangguran

Avatar
711
×

Pemohon Kartu Kuning Terus Bertambah, Disnaker Sumenep Genjot Akses Kerja dan Tekan Pengangguran

Sebarkan artikel ini
Pemohon Kartu Kuning Terus Bertambah, Disnaker Sumenep Genjot Akses Kerja dan Tekan Pengangguran
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Sumenep, Eko Kurniawan, menemui koordinator Bursa Kerja Khusus SMKN 1 Sumenep

Mediapribumi.id, Sumenep — Upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam menekan angka pengangguran menunjukkan perkembangan positif. Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) setempat mencatat sebanyak 490 warga mengajukan permohonan pembuatan Kartu Kuning atau AK1 sepanjang tahun 2024. Sementara hingga Maret 2025, sebanyak 49 warga kembali mengajukan dokumen tersebut.

AK1 merupakan syarat utama untuk melamar kerja, namun menurut Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Sumenep, Eko Kurniawan, kartu ini lebih dari sekadar dokumen administrasi.

“AK1 ini bukan hanya syarat melamar kerja, tapi juga jadi tolak ukur keberhasilan kami dalam menekan angka pengangguran,” ungkap Eko, Senin (14/04/2025).

Berbagai inovasi terus dilakukan Disnaker untuk membuka akses seluas-luasnya bagi pencari kerja. Salah satunya adalah memperkuat kerja sama dengan perusahaan serta Bursa Kerja Khusus (BKK) di sekolah-sekolah kejuruan. Disnaker juga mewajibkan setiap perusahaan melaporkan lowongan kerja yang tersedia.

“Informasi lowongan kerja akan kami sebar secara merata, termasuk lewat media sosial. Ini penting agar peluang kerja bisa diakses siapa saja,” tambahnya.

Upaya ini bukan hanya soal penyebaran informasi, tapi juga pencatatan data pencari kerja secara valid. Setiap pelamar kerja diwajibkan memiliki AK1 sebagai dasar pelaporan resmi ke provinsi maupun kementerian.

Menurut Eko, mayoritas pemohon AK1 berasal dari usia produktif, yakni 18 tahun ke atas, dan kebanyakan memilih melamar ke perusahaan lokal. “Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin realistis, memulai karier dari lingkungan terdekat dulu,” ujarnya.

Selain memperkuat koneksi dengan dunia industri, Disnaker juga menjalin sinergi dengan SMK untuk pembuatan sertifikat kerja. Dukungan ini membantu sekolah menyelenggarakan job fair mini yang lebih efektif.

“Biasanya mereka kesulitan menjangkau perusahaan besar. Di situlah kami hadir dengan jejaring dan koneksi yang kami miliki,” jelasnya.

Ke depan, Disnaker Sumenep berkomitmen menjadi jembatan strategis antara pencari kerja dan dunia usaha. Dengan keterbukaan informasi dan peningkatan kualitas SDM, Eko optimistis angka pengangguran bisa terus ditekan.

“Kami akan terus bergerak, karena ini bukan sekadar angka, tapi soal masa depan masyarakat Sumenep,” pungkasnya.

Disnaker juga tengah mempersiapkan gelaran Sumenep Job Fair yang direncanakan kembali hadir pada September 2025 sebagai bagian dari upaya masif membuka peluang kerja lebih luas.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri