Mediapribumi.id, Padangsidimpuan — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (LPPM UMTS) menggelar Workshop Strategi Lolos BIMA 2025, pada tangga 18 hingga 19 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peluang dosen dalam memperoleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Diktisaintek). Workshop ini dihadiri oleh para akademisi UMTS dan menghadirkan pakar dari kampus unggulan di Indonesia.
Rektor UMTS, Muhammad Darwis,membuka workshop ini secara langsung. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa workshop ini menjadi bagian dari strategi UMTS dalam meningkatkan daya saing akademik melalui riset dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kami ingin agar lebih banyak dosen UMTS yang berhasil mendapatkan pendanaan penelitian dari kementerian. Dengan demikian, penelitian dan pengabdian masyarakat di UMTS semakin maju,” katanya.
Workshop ini, juga menghadirkan dua pakar sebagai narasumber utama. Prof. Dr. Ir. Suswati, dosen dari Universitas Medan Area. Dalam kegiatab ini, ia membagikan pengalaman dan strategi suksesnya dalam memperoleh pendanaan dari Kementerian Diktiristek yang kini telah berganti menjadi Diktisaintek.
Beliau menjelaskan, bahwa pemahaman terhadap kebijakan kementerian serta kesesuaian proposal dengan kebutuhan nasional sangatlah penting.
“Dosen harus mampu menyusun proposal yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan isu-isu strategis nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Assoc. Prof. Dr. Husamah, dari Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, turut hadir sebagai narasumber dengan materi yang tak kalah menarik. Beliau menguraikan teknik penulisan proposal riset dan pengabdian yang efektif. Dalam sesi coaching clinic, beliau membedah berbagai contoh proposal yang telah lolos pendanaan.
Selain itu, beliau juga memperkenalkan teknik cerdas dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu menyusun proposal yang lebih efektif dan efisien.
“Pemanfaatan AI dalam penyusunan proposal dapat membantu dosen dalam meningkatkan kualitas tulisan, sehingga peluang mendapatkan pendanaan semakin besar,” paparnya.
Peserta workshop yang terdiri dari dosen UMTS sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Mereka aktif berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan kepada narasumber. Kepala LPPM UMTS, Nurmaini Ginting, menyatakan tekadnya untuk terus mendorong keterlibatan dosen dalam mengajukan proposal penelitian dan pengabdian.
“Momentum workshop dan coaching clinic ini harus dimanfaatkan secara maksimal agar UMTS semakin terdepan dalam riset dan pengabdian. Budaya riset, pengabdian, dan publikasi adalah komitmen LPPM UMTS yang telah diamanatkan oleh pimpinan,” tegasnya.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan semakin banyak dosen UMTS yang mampu menghasilkan proposal berkualitas dan berhasil memperoleh pendanaan dari kementerian.
“Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi UMTS sebagai institusi akademik yang unggul dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” tukasnya.