Pendidikan

Melalui Profesor Kembali ke Almamater, Prof Elly Menginspirasi Siswa SMAN 8 Yogyakarta

Avatar
916
×

Melalui Profesor Kembali ke Almamater, Prof Elly Menginspirasi Siswa SMAN 8 Yogyakarta

Sebarkan artikel ini
Melalui Profesor Kembali ke Almamater, Prof Elly Menginspirasi Siswa SMAN 8 Yogyakarta
Keseruan Prof Elly bersama Siswa SMAN 8 Yogyakarta

Mediapribumi.id, Yogyakarta — Program “Profesor Kembali ke Almamater” yang digagas oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali digelar dengan penuh antusiasme di SMA Negeri 8 Yogyakarta.

Acara ini menghadirkan sosok inspiratif, Prof. Dr. Elly Purwanti, MP, seorang guru besar di bidang pendidikan biologi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 8 Yogyakarta, Sumarjiono, menyampaikan, kebanggaannya atas kunjungan Prof. Elly, yang merupakan alumni sekolah tersebut.

“Kami sangat bangga dan berterima kasih atas kepedulian alumni yang telah sukses di dunia akademik. Meski terpaut jauh dalam angkatan, Prof. Elly tetap bersemangat untuk berbagi pengalaman dan inspirasi kepada para siswa,” ujarnya.

Prof. Elly, yang merupakan alumni angkatan tahun 1977, dan lulus tahun 1980, mengenang kembali masa-masa sekolahnya. Ia menceritakan, bahwa pada masa itu, sekolah ini belum bernama SMA Negeri 8 Yogyakarta, melainkan Sekolah Menengah Perintis Pembangunan (SMPP).

Dalam pemaparannya, beliau menyoroti berbagai perubahan yang telah terjadi dalam dunia pendidikan, terutama dalam kemudahan fasilitas belajar yang kini dinikmati oleh para siswa.

“Siswa sekarang sangat beruntung karena memiliki akses ke berbagai teknologi dan sumber belajar yang lebih maju. Dahulu, kami hanya mengandalkan modul pembelajaran. Siswa diberikan modul untuk dipelajari secara mandiri, sementara guru hanya duduk dan mengevaluasi hasil belajar kami,” kata Prof. Elly, mengenang masa putih abu-abunnya.

Dalam sesi utama acara, Prof. Elly membawakan materi mengenai “Problem Sosial Generasi Muda” serta pentingnya melatih kemampuan berpikir abad ke-21 melalui karya ilmiah remaja.

Menurutnya, tantangan terbesar generasi muda saat ini adalah derasnya arus informasi yang tidak selalu bermanfaat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.

Sebagai bagian dari sesi ini, sebanyak 216 siswa yang hadir mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktik langsung dalam penyusunan karya ilmiah.

Diketahui, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata, dalam penelitian dan penulisan ilmiah, yang merupakan keterampilan penting bagi generasi muda di era modern.

“Melatih keterampilan berpikir ilmiah sejak dini sangat penting agar siswa tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menghasilkan pengetahuan baru yang bermanfaat,” ungkap Prof. Elly.

Ia juga menambahkan bahwa pengalaman dalam menulis karya ilmiah dapat membantu siswa lebih siap menghadapi tantangan akademik di masa depan.

Sesi praktik ini, mendapatkan respon positif dari para siswa yang antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan karya ilmiah. Salah satu peserta, Khalif, siswi kelas XII, mengungkapkan kesannya.

“Saya sangat terinspirasi oleh Prof. Elly. Beliau memberikan banyak wawasan tentang bagaimana cara berpikir ilmiah dan menyusun penelitian yang baik. Kami memperoleh pengalaman juga tentang STEM berbasis Augmented Reality. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk persiapan saya mengikuti lomba karya ilmiah nanti.”

Kegiatan ini, diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para siswa berkesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai pengalaman akademik dan perjalanan karier Prof. Elly.

Tak hanya itu, beliau juga berbagi kiat sukses dalam menempuh pendidikan tinggi serta pentingnya menjaga semangat belajar sepanjang hayat.

Program “Profesor Kembali ke Almamater” yang digagas oleh UMM ini diharapkan dapat terus berlanjut, dan menghadirkan lebih banyak alumni inspiratif yang dapat memberikan motivasi bagi siswa di berbagai sekolah.

:Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda semakin siap menghadapi tantangan masa depan dengan bekal ilmu dan pengalaman yang lebih baik,” tukasnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri