Mediapribumi.id, Sumenep — Rasa haru dan gembira bercampur aduk di hati Mahrus Sidik Nawawi (47). Diusianya yang tak lagi muda, dia akhirnya bisa meraih mimpinya sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Mahrus mengabdi selama 20 tahun sebagai guru honorer atau Guru Tidak Tetap (GTT), di SMKN 1 Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kini dia sudah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dengan penempatan ditempat dia mengabdi.
Mahrus dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara daring, pada tanggal 1 Agustus 2023.
Menempuh perjalanan panjang, dalam pengabdiannya yang tidaklah mudah. Dia harus melewati berbagai rintangan dan kegagalan. Sejak awal dedikasi mulianya sebagai guru.
Tercatat, selama mengabdi dari tahun 2003 hingga 2013, Mahrus menempuh Mata Pelajaran (Mapel) Bahasa Inggris.
“Saya mengajar Bahasa inggris. Sempat saya tergeser karena kedatangan guru PNS baru, jadi saya tersingkir sehingga saya mengajar Bahasa Madura,” kata Mahrus dalam curhatannya.
Sedangkan dari tahun 2013 hingga 2023, Mahrus, kemudian kembali mengampu Mapel sesuai kompetensiya.
“Menjalani mulai tahun 2013 sampai 2023, alhamdulillah saya diberi jam Bahasa Inggris, sejak itu saya diangkat sebagai PPPK,” ujarnya.
“Jadi kesan saya, selama menjadi honorer atau Guru Tidak Tetap (GTT) di SMK, saya melihat GTT sangat diperhatikan oleh para senior. Saya juga merasa kepedulian dan rasa kekeluargaan teman-teman Guru SMK sangatlah tinggi,” ungkapnya.
Mahrus mengaku, dengan kesabaran yang cukup dia miliki, ternyata membuahkan hasil yang tanpa diduga.
“Alhamdulillah dengan kesabaran yang saya miliki, ternyata membuahkan hasil. Untuk teman-teman yang belum diangkat, perbanyaklah bersabar dan ikhtiar. Apabila ada peluang gunakanlah dengan baik, karena kesempatan itu datang hanya satu kali, dan tanpa kita rencanakan,” tutur Mahrus.