Mediapribumi.id, Surabaya — Pada pembukaan International Conference on Research and Community Service (ICORCS) ke-4 yang digelar di Islamic Center Surabaya, dimeriahkan tari saman, karena dinilai sebagai simbol perdamaian dan harmoni.
Tari saman, tarian tradisional yang berasal dari Aceh, ini sudah menjadi bagian dari acara ICORCS sejak tahun sebelumnya.
Tari yang biasanya ditarikan oleh wanita dengan gerakan tangan yang terkoordinasi ini, kali ini ditampilkan oleh SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.
Tari saman, yang dikenal dengan sebutan “tari seribu tangan”, memperlihatkan gerakan yang memukau dan serasi antara para penari yang bergerak mengikuti irama gendang.
Tarian ini, bukan hanya sebuah bentuk seni, namun juga simbol dari nilai-nilai spiritual dan sosial yang mempererat hubungan antar individu dan kelompok dalam suatu komunitas.
Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyampaikan, betapa pentingnya semangat harmoni dalam bekerja sama di tengah perbedaan.
Khofifah, juga menyoroti perkembangan pesat yang terjadi di Universitas KH. Abdul Chalim (UAC), menurutnya, pada tahun lalu, masih berstatus sebagai Institut dan kini telah beralih menjadi universitas.
Perubahan ini, kata Khofifah, menunjukkan komitmen UAC untuk terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
“Saya ingin menyampaikan kepada kita semua, saya rasa pasti referensi yang luar biasa dari seorang Kyai Asep Saifuddin Chalim, sebenarnya, saya sudah menyaksikan tari saman ini lebih dari 200 kali. Saya menyaksikan gerakan tari saman yang luar biasa, tangan ke sana kemari, ke atas, ke bawah, bisa beriringan, yang satu ke kanan, yang satu ke kiri, satu ke atas, tapi tak pernah tabrakan. Itulah kehidupan yang mesti kita bangun, yaitu harmonius partnership,” katanya. Kamis (29/1/2025).
Khofifah menggambarkan,
gerakan profesi dan inisiasi yang tidak selalu segaris, namun varian-varian ini tetap dibangun secara harmonis.
“Itulah yang sesungguhnya membangun International Conference on Research and Community Service pada malam hari ini, kehidupan yang harmonis dibangun oleh kita semua, di mana saja, kapan saja, dan dalam profesi apa saja. Dan saya rasa referensi inilah yang dibangun oleh seorang Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim,” paparnya.
Khofifah, menutup sambutannya dengan harapan agar konferensi ini dapat menjadi wadah bagi semua peserta untuk terus menimba ilmu dan menjalin kerjasama yang lebih erat antar negara, khususnya dalam bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat.
“Bismillahirrahmanirrahim, berharap acara ini dapat memberikan berkah dan manfaat yang besar bagi kemajuan dunia pendidikan,” tukasnya.