Mediapribumi.id, Sumenep — Disrupsi ekonomi mempengaruhi berbagai sektor perekonomian, salah satu perubahan yang signifikan adalah sistem jual beli melalui online. Para pedagang khususnya di pasar tradisional, banyak yang merasakan penurunan penjualan beberapa tahun terakhir.
Tak terkecuali di Pasar Anom Baru Sumenep. Banyak pedagang, khususnya yang bergerak di bidang konfeksi merasakan dampaknya.
“Ini salah salah satunya disebabkan oleh semakin massifnya jual beli online dan semakin ketatnya kompetisi,” kata Kepala UPT Pasar Anom Baru Sumenep, Ibnu Hajar. Rabu (22/01/2025).
Selain berdampak langsung terhadap para pedagang, hal itu juga berdampak pada kontribusi retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumenep.
Menurut Ibnu, untuk tahun 2024, UPT Pasar Anom Baru Sumenep hanya mencapai 97,15% dari target sebesar Rp. 2,2 miliar.
“Untuk tahun 2025, target PAD pasar dinaikkan menjadi Rp. 2,6 miliar dari tahun sebelumnya yakni Rp. 2,2 miliar,” tuturnya.
Ia optimis, pada tahun 2025 dapat mencapai target minimal tersebut, bahkan bisa melampaui. Untuk mencapai target itu, pihaknya, terus mendorong para pedagang khususnya bidang konfeksi untuk secara konsisten berjualan.
“Meskipun penjualan khususnya konfeksi menurun, banyak pedagang menyadari kemajuan dengan membuka lapak di platform jual beli online,” tegasnya.
Ia berharap, para pedagang tidak putus asa dan konsisten berjualan setiap hari. Menurutnya, “Dengan konsisten dan berupaya untuk memperbaiki strategi penjulan, akan semakin meningkat,” tukasnya.