Example floating
Example floating
Berita

Alun-alun Jember Nusantara Dinilai Tak Ramah Anak Oleh Aktivis PMII

968
×

Alun-alun Jember Nusantara Dinilai Tak Ramah Anak Oleh Aktivis PMII

Sebarkan artikel ini
Alun-alun Jember Nusantara Dinilai Tak Ramah Anak Oleh Aktivis PMII
Potret alun-alun jember nusantara

Mediapribumi.id, Jember — Pembaruan Alun-alun Jember, yang telah lama dinantikan akhirnya terwujud. Bupati Jember, Hendy Siswanto, meresmikan alun-alun baru bernama Jember Nusantara, pada Sabtu (14/12/2025).

Kehadiran Jember Nusantara, langsung disambut antusias oleh masyarakat yang berbondong-bondong datang untuk menikmati suasana baru di pusat kota.

Megah dan modern, alun-alun ini bahkan dilengkapi dengan megatron, berukuran 10×30 meter, menambah daya tarik bagi pengunjung.

Kabupaten Jember, telah mendapatkan predikat Nindya Kabupaten Layak Anak (KLA) sejak 2022, dan bahkan mengesahkan Perda No. 1 Tahun 2023 tentang Kabupaten Layak Anak.

Sayangnya, hal itu mendapat sorotan dari Ketua KOPRI PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember, Isna Asaroh, menurutnya, kondisi di lapangan justru menunjukkan sebaliknya.

Ia menilai, tidak adanya fasilitas bermain anak di alun-alun, membuat anak-anak terpaksa bermain di area yang kurang aman atau tidak semestinya.

Isna Asaroh, menilai, hal ini sebagai bentuk ketidaksesuaian antara pencapaian predikat KLA dengan realitas yang ada.

“Sejak 2022, Jember sudah mendapatkan predikat Nindya Kabupaten Layak Anak, lalu di 2023 sudah ada Perda KLA. Tapi faktanya, alun-alun yang baru saja diresmikan ini sama sekali tidak menyediakan fasilitas bermain bagi anak-anak. Padahal, ini adalah ruang publik utama di kota,” ungkap Isna. Rabu (22/01/2025).

Menurutnya, Perda KLA seharusnya merujuk pada Permen PPPA No. 12 Tahun 2022, yang mengatur tentang lima klaster dan 12 indikator Kabupaten Layak Anak.

Ia menjelaskan, salah satu indikator utama adalah tersedianya infrastruktur ramah anak di ruang publik.

“Justru absen dari alun-alun Jember Nusantara,” imbuhnya.

Ketidakpedulian Pemkab Jember, terhadap fasilitas anak di alun-alun ini, semakin menegaskan bahwa predikat KLA masih sekadar gelar tanpa implementasi nyata.

“Sejak peresmian, tidak ada satupun pihak dari Pemkab Jember, yang peduli terhadap ketiadaan fasilitas bermain anak di alun-alun. Padahal, pemenuhan hak anak bukan hanya tanggung jawab orang tua dan guru, tetapi juga masyarakat dan pemerintah daerah,” tegas Isna.

Menutup pernyataannya, Ketua PC Kopri Jember itu, berharap, agar semua pihak, terutama pemerintah daerah, lebih peduli terhadap pemenuhan hak anak, termasuk dalam penyediaan fasilitas bermain yang layak di ruang publik.

“Saya berharap kita semua, khususnya pemerintah daerah, lebih sadar akan pentingnya hak anak. Mari kita dorong agar alun-alun Jember Nusantara yang megah ini bisa menjadi tempat yang ramah bagi anak-anak, sehingga mereka bisa bermain dengan aman dan bahagia,” pungkasnya.

Hari Santri Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *