Mediapribumi.id, Sumenep — Warga Kepulauan Sapudi, Kabupaten Sumenep, tengah menghadapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) sejak Kamis (18/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025). Kondisi ini berdampak luas, mulai dari aktivitas pendidikan hingga kebutuhan energi masyarakat.
Salah seorang guru SMPN 1 Nonggunong, Ulifiya (32), mengungkapkan kesulitan yang dialami para tenaga pendidik.
“Menuju sekolah yang pasti kan butuh bensin, teman-teman guru yang lain juga mengeluh untuk pergi ke sekolah itu sangat sulit. Pergi ke sekolah yang pasti sangat lambat,” ujarnya, Rabu (24/09/2025).
Tak hanya dunia pendidikan, kelangkaan BBM juga membuat aktivitas warga setempat terganggu. Pasalnya, sebagian besar masyarakat masih bergantung pada generator set (genset) untuk kebutuhan listrik.
“Aktivitas masyarakat banyak lumpuh dengan adanya kelangkaan BBM ini. Bahkan, harganya ada yang mencapai Rp22 ribu perliter,” tambah Ulifia.
Menanggapi kondisi tersebut, Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, memastikan pihaknya segera melakukan langkah penanganan. Pertamina telah menyiapkan tambahan pasokan BBM yang sedang dalam perjalanan menuju Pulau Sapudi.
“Saat ini dalam proses perjalanan dengan estimasi sandar pada Kamis (25/9/2025), kapal pengangkut membawa BBM jenis Pertalite sebanyak 136 kiloliter dan Biosolar 48 kiloliter,” jelas Ahad.