Example floating
Example floating
Pendidikan

Jaga Bahasa Daerah, Disdik Sumenep gelar Bimtek untuk Guru Sekolah Dasar

1319
×

Jaga Bahasa Daerah, Disdik Sumenep gelar Bimtek untuk Guru Sekolah Dasar

Sebarkan artikel ini
Jaga Bahasa Daerah, Disdik Sumenep gelar Bimtek untuk Guru Sekolah Dasar
Kabid GTK saat menghadiri BIMTEK Guru Bahasa Daerah
Example 468x60

Mediapribumi.id, Sumenep — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, gelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 50 Guru Sekolah Dasar (SD), di Gedung Ki Hajar Dewantara, jalan Trunojoyo, Kota Sumenep, Rabu (18/9/2024).

Kegiatan dilakukan, untuk menyiapkan guru mata pelajaran (Mapel) Bahasa Madura jenjang Sekolah Dasar (SD).

Kepala Bidang GTK Disdik Sumenep, Akhmad Fairusi mengatakan, Bimtek tersebut untuk menyiapkan sumber daya guru yang kompeten, sebelum menerapkan kurikulum Bahasa Madura di masing-masing Sekolah Dasar.

Pihaknya mengungkapkan, bahwa di tengah arus modernisasi, keberlangsungan bahasa daerah perlu terus dijaga melalui pendidikan.

Disamping itu, Fairusi menjelaskan, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir terdapat 200 bahasa daerah yang punah, sesuai informasi dari UNESCO. Adapun penyebab utama dalam hal itu, karena penutur jatinya tidak lagi menggunakan, bahkan tak mewariskan bahasa itu kepada penerus.

“Sebagai asli orang Madura, tidak ingin bahasa kebanggaan kita ini punah. Sampai kapanpun harus tetap ada, karena Bahasa Madura adalah bagian dari pemersatu bangsa,” katanya.

Disisi lain, Fairusi juga mengutarakan peran pendidikan dalam melestarikan budaya dan bahasa lokal sangat penting. Sebagai lembaga formal, tidak hanya berfungsi untuk menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi rumah untuk belajar tentang kekayaan budaya dan bahasa daerah para generasi muda.

“Guru memiliki peran strategis dalam mengajarkan bahasa lokal, menanamkan rasa bangga terhadap budaya sendiri, dan membentuk karakter anak-anak kita agar mencintai dan melestarikan warisan budaya daerah,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, Guru akan dilatih beberapa kekayaan daerah selama tiga hari kedepan. Terhitung dari Rabu 18 hingga 20 September 2024.

Adapun materi yang menjadi fokus, yakni kebijakan mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajib, paramasastra, carakan, ondhagga basa, pidato, dungngeng dan sastra madura.

“Kami berharap, guru bisa mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya demi meningkatkan sumber daya bagi anak didik,” pungkasnya.

Example 300250 Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *