Mediapribumi.id, Kota Batu — Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) laksanakan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah, di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Malang. Selasa (27/8/2024).
Kegiatan yang bertajuk “Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi dan Sabun dari Serai (LIASARI)” ini, dipelopori oleh Mahasiswa Kelompok 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 006 Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024.
Informasi yang diterima media ini, bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian dari proyek kepemimpinan mahasiswa yang tidak hanya bertujuan untuk memenuhi tugas akademik, namun sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat.
Ketua panitia, Arin Nisfa Laili menjelaskan, jika minyak jelantah tidak dikelola dengan baik, berpotensi mencemari lingkungan, sehingga perlu pengetahuan yang tepat, dengam cara merubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi seperti lilin aromaterapi dan sabun serai.
“Tujuan dari proyek ini adalah untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK di Desa Junrejo tentang manfaat daur ulang minyak jelantah yang seringkali dianggap sebagai limbah dan dibuang begitu saja,” kata Arin.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari warga Desa di Desa Junrejo. Menurut Ketua RW 03, Nunuk turut memberikan apresiasi terhadap pelatihan itu.
Dia menilai, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi warga, terutama dalam memberikan pengetahuan baru mengenai pengolahan minyak jelantah.
“Biasanya minyak jelantah ini kalau tidak dibuang, kami setor ke bank sampah. Namun, dengan adanya pelatihan ini, kami mendapat pengetahuan baru tentang bagaimana mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dan sabun yang bisa dimanfaatkan sendiri,” tuturnya.
Sementa, Dosen pembimbing proyek, Dr. Arina Restian menekankan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjadikan para mahasiswa sebagai calon pendidik yang profesional dan siap mengabdi kepada masyarakat.
“Semoga kegiatan ini menjadi inisiasi yang terus memacu inovasi, serta mendorong para mahasiswa untuk lebih menguasai ilmu pengetahuan dan menjadi lebih kolaboratif serta adaptif,” kata Dr. Arina menambahkan.
Disamping itu, Arina mengaku, bahwa kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dapat menghasilkan manfaat yang berkelanjutan, terutama dalam upaya menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Atas nama pribadi, kami mengucapkan banyak terima kasih atas berbagi ilmu kepada ibu-ibu RW 03. Mudah-mudahan ilmunya nanti bisa berkelanjutan di lingkungan,” tukasnya.