Mediapribumi.id, Sumenep — Pemerintah Kabupaten Sumenep, kembali menorehkan prestasi dalam upaya pemberdayaan perempuan. Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Pemkab setempat menunjuk, sebanyak empat desa dipastikan menjadi penerima Program Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa) 2025, yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya melibatkan dua desa. Peningkatan ini merupakan hasil dari evaluasi positif Pemprov Jatim terhadap pelaksanaan program di tahun-tahun sebelumnya.
“Empat desa yang menerima program Jatim Puspa tahun ini adalah Pragaan Laok (Pragaan), Nambakor (Saronggi), Dungkek (Dungkek), dan Beragung (Guluk-Guluk),” ungkap Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, Rabu (09/04/2025).
Ia menjelaskan, program ini menyasar perempuan yang tergolong Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang telah lulus dari Program Keluarga Harapan (PKH), atau dikenal dengan istilah “graduasi”.
Adapun jumlah KPM di masing-masing desa yakni Pragaan Laok 54 KPM, Nambakor 51 KPM, Dungkek 36 KPM, dan Beragung 28 KPM.
“Pemilihan desa dilakukan secara selektif dan merata, tidak hanya terfokus pada satu wilayah. Data penerima juga telah kami sinkronkan dengan Dinas Sosial untuk memastikan tidak terjadi data ganda,” jelas Anwar.
Setiap KPM akan menerima bantuan peralatan usaha senilai Rp2.500.000, disesuaikan dengan jenis usaha masing-masing. Tak hanya bantuan fisik, program ini juga mendorong peningkatan kapasitas dan kemandirian perempuan desa dalam membangun usaha sesuai potensi lokal.
“Pelaksanaannya akan melalui musyawarah bersama KPM dan desa. Ini agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Anwar juga menegaskan bahwa Pemkab Sumenep akan terus melakukan pendampingan dan pemantauan terhadap para penerima manfaat.
Ia berharap bantuan ini bisa benar-benar dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha dan memperkuat perekonomian keluarga.
“Ini bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung ibu-ibu desa agar mandiri secara ekonomi. Jangan sampai disia-siakan,” pungkasnya.