Mediapribumi.id, Sumenep — Pemerintah Desa (Pemdes) Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, mencatatkan diri sebagai desa pertama di wilayah Kepulauan Sapeken bahkan tingkat kabupaten yang melaksanakan program ketahanan pangan berbasis Dana Desa.
Langkah ini sejalan dengan misi nasional dalam mewujudkan kemandirian desa melalui pemanfaatan potensi lokal.
Kepala Desa Sepanjang, ABD. Rabby, menjelaskan bahwa program ketahanan pangan tahun 2025, dengan difokuskan pada sektor peternakan.
Untuk tahap pertama tahun ini, pihaknya fokus pada peternakan penggemukan sapi sedangkan di tahap kedua fokus di peternakan ayam petelur.
Kedua sektor ini, dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara berkelanjutan dan mampu menjadi penopang ekonomi masyarakat desa.
“Melalui Dana Desa, kami melaksanakan program ketahanan pangan dengan membangun sistem pengembangan peternakan rakyat, yakni penggemukan sapi. Pencairan dana khusus ketahanan pangan tahap 1 ini, kami masih proses pembelian sapi, kemudian akan garap kandang,” kata Rabby. Rabu (24/4/2025).
Pihaknya menjelaskan, bahwa gagasan tersebut, berbading lurus dengan potensi lokal desa sepanjang.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan memastikan ketersediaan pangan lokal,” ujarnya.

Untuk lebih serius dalam program ini, pihaknya akan gelar pelatihan bagi petani dan peternak, serta pembentukan kelompok tani dan ternak sebagai wadah pengelolaan yang berkesinambungan.
Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panji Suri Sepanjang, Agus Salim, turut menegaskan komitmennya, dalam mensukses program tersebut.
“Alhamdulillah, saat ini sudah proses pembelian sapi lokal. Kami minta dukungan semua masyarakat, agar program ini sama-sama kita sukseskan,” pintanya.
Ia menilai, langkah tersebut tidak hanya bertujuan memperkuat ketahanan pangan desa, tetapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Karena, kalau nantinya ini sudah kencapai progres, maka masyarakat juga akan bisa ikut bekerja, baik pembuatan kandang, perawatan sapi, bahkan untuk pakan,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Anwar Syahroni Yusuf, berharap kepada Pemdes Sepanjang, agar pengelolaan program ketahanan pangan diseriusi.
“Dengan pelaksanaan program ini, Desa Sepanjang diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain di wilayah Kepulauan Sapeken, dalam mengoptimalkan Dana Desa untuk pembangunan yang produktif dan berkelanjutan, yakni program ketahanan pangan,” kata Anwar.
Kemudian, Anwar Syahroni menekankan, agar dana desa 20 persen harus dilakukan dengan amanah, “Kami, sudah bekerja sama dengan bank BPRS Bhakti sumekar, perihal rekening ketahanan pangan, jadi semua bisa dipantau pelaporan keuangan dan progres ketahanan pangan,” tukasnya.