BeritaKesehatan

Capaian ORI Campak Rubela di Sumenep Tembus 94,7 Persen, Puskesmas Giligenting Raih Hasil Tertinggi

Avatar
31
×

Capaian ORI Campak Rubela di Sumenep Tembus 94,7 Persen, Puskesmas Giligenting Raih Hasil Tertinggi

Sebarkan artikel ini
Capaian ORI Campak Rubela di Sumenep Tembus 94,7 Persen, Puskesmas Giligenting Raih Hasil Tertinggi

Mediapribumi.id, Sumenep — Program Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubela (MR) yang digelar Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Sumenep melalui 26 Puskesmas terus menunjukkan progres menggembirakan. Hingga hari ke-25 pelaksanaan imunisasi, capaian sudah menembus 94,7 persen dari total sasaran.

Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasah mengungkapkan, hingga 23 September 2025 pukul 16.00 WIB, dari total sasaran 73.969 anak, sudah 70.038 anak berhasil diimunisasi.

“Untuk sasaran usia 9–12 bulan, dari 3.404 anak sudah diimunisasi 2.844 atau 83,5 persen. Usia 12–47 bulan, dari 31.237 anak sudah 28.773 atau 92,1 persen. Usia 4–6 tahun, dari 26.308 anak sudah 26.292 atau 99,9 persen. Sementara usia 7 tahun, dari 13.020 anak sudah 12.129 atau 93,2 persen,” jelas Ellya, Rabu (24/9/2025).

Capaian tertinggi diraih Puskesmas Giligenting dengan 99,1 persen, yakni 1.551 dari 1.565 anak berhasil diimunisasi. Sebaliknya, capaian terendah terjadi di Puskesmas Dungkek dengan 72,1 persen, dari target 2.362 baru 1.703 anak yang diimunisasi.

Ellya menyampaikan apresiasi kepada 18 Puskesmas yang berhasil mencapai cakupan di atas 95 persen. Sementara 8 Puskesmas lainnya masih berada di bawah target tersebut.

DKP2KB Sumenep terus berupaya mengoptimalkan ORI MR, mulai dari penyediaan vaksin dan logistik, koordinasi lintas sektor di kecamatan dan desa, hingga edukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah penularan campak.

“Selain itu, kami juga menata fasilitas kesehatan agar tersedia ruang isolasi bagi pasien campak, melakukan survei epidemiologi berkelanjutan, serta memperkuat penyuluhan dengan melibatkan tokoh masyarakat,” imbuhnya.

Ellya menegaskan, kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.

“Kami mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetap waspada terhadap gejala campak, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila ada tanda-tanda. Imunisasi adalah langkah penting untuk menanggulangi wabah ini,” pungkasnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri