Mediapribumi.id, Sumenep — Dalam rangka meningkatkan mitigasi bencana, Badan Penganggulangan Bencana Darah (BPBD) Kabupaten Sumenep rancang berbagai program.
Program tersebut diantarannya, Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk sekolah, Santri Tanggap Bencana (Santana) untuk Pondok Pesantren, dan Desa Tanggap Bencana (Destana) yang bertempat di desa dan dibentuk oleh Pemerintah Desa.
“Program Santana ini, tahun sebelumnya sudah kami lakukan pilot project di dua pesantren,” terang Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Ach. Laili Maulidy. Selasa (15/04/2025).
Sedangkan, Program Destana sampai saat ini, dari 334 Desa yang ada di Kabupaten Sumenep yang terlaksana masih 36 desa yang notabenenya di Daratan.
Destana ini dibentuk oleh Pemdes, nantinya BPBD memberikan ilmu mitigasi bencana melalui sosialisasi, mulai dari mitigasi hingga tindakan saat terjadi bencana.
Ilmu mitigasi yang diberikan disesuaikan dengan potensi bencana yang ada di desa masing-masing seprti tsunami, tanah longsor maupun kecelakaan laut.
“Melalui Program Destana ini, diharapkan ada relawan tangguh bencana yang ada di desa-desa,” harapnya.
Laili menambahkan, untuk daerah Kepulauan masih direncanakan di Desa Sapeken dengan mengundang perwakilan dari berbagai desa lain yang ada di Kecamatan Sapeken.
“Namun, setiap ada bencana di Sumenep, kami mengajukan untuk memberikan bantuan stimulan baik berbentuk uang maupun sembako,” tutupnya.