Example floating
Example floating
Sosial Budaya

Pameran Keris dan Batu Akik se-Indonesia Mewarnai HUT ke-78 Bhayangkara di Sumenep

1910
×

Pameran Keris dan Batu Akik se-Indonesia Mewarnai HUT ke-78 Bhayangkara di Sumenep

Sebarkan artikel ini
Pameran Keris dan Batu Akik se-Indonesia Mewarnai HUT ke-78 Bhayangkara di Sumenep
Pameran Keris dan Batu Akik se-Indonesia Mewarnai HUT ke-78 Bhayangkara di Sumenep

Mediapribumi.id, Sumenep — Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Bhayangkara, Polres Sumenep menggelar pameran keris dan batu akik dari se-Indonesia. Kamis (13/6/2024).

Kegiatan ini diklaim, pertama kalinya dipamerkan perdana di instansi di gedung Kepolisian.

Kegiatan tersebut, merupakan upaya Polres Sumenep dalam menfasilitasi para pengerajin dan pecinta keris, serta batu akik se-Indonesia.

Pameran keris dan batu akik itu, diketahui akan berlangsung hingga Minggu 16 Juni 2024, dan bisa disaksikan oleh Masyarakat secara gratis.

Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso menyadari, pihak kepolisian juga memiliki peran yang cukup besar dalam menjaga dan melestarikan keris, sebagai budaya Indonesia.

“Terlebih, Kabupaten Sumenep telah diakui sebagai kota dengan empu keris terbanyak di dunia,” kata AKBP Henri.

Lebih lanjut, AKBP Henri juga memahami kekhawatiran para pemilik keris, tentang konsekuensi hukum dari kepemilikan pusaka tersebut.

Untuk itu, pihaknya menyediakan wadah yang juga diisi dengan sesi diskusi seputar keris, baik dari perspektif pengamat, budayawan hingga hukum.

Dengan begitu, masyarakat bebas untuk memiliki pusaka keris karena tidak termasuk senjata tajam. Akan tetapi, jika disalahgunakan, maka akan dijerat dengan UU darurat.

“Banyak sekali pecinta keris ini bertanya, boleh tidak kita memiliki dan membawa keris apakah keris masuk dalam kategori senjata tajam dan lainnya,” ujarnya.

Diketahui, dalam pameran tersebut Polres Sumenep mengusung tema Bersama Bhayangkara Memupuk Spirit Nasionalisme dalam Keberagaman Budaya Keris Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Jendral Sekretariat Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Basuki Teguh Yuwono menjelaskan, jika dipelajari secara baik dan betul, sejatinya makna Nasionalisme telah terukir dengan tegas dalam bentuk keris.

Dia menilai, keris sendiri menggambarkan persatuan, bukan persaingan. Kendati demikian, guna melestarikannya, maka masyarakat perlu untuk memahami secara betul nilai-nilai dari keris itu sendiri.

“Konsep Nasionalisme tertanam secara tegas dalam keris. Dan untuk melestarikannya, pelajari dengan betul dulu, dalami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” tuturnya.

Senada dengan hal itu, Budayawan Sumenep Ibnu Hajar mengungkapkan, keris bukan hanya sekedar pusaka, akan tetapi sebuah produk kebudayaan yang sarat akan makna.

Kata dia, terdapat beragam dinamika kebudayaan yang berisi pesan moral bagi kehidupan dalam setiap pusaka keris.

“Kita mesti pahami, bahwa ini bukan sekedar pusaka. Tapi produk kebudayaan yang sarat makna. Maka harus kita lestarikan,” tukasnya.

Hari Santri Google News
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *