Ekonomi

Musim Hujan Picu Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sumenep, Cabai dan Bawang Melonjak Tajam

Avatar
502
×

Musim Hujan Picu Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sumenep, Cabai dan Bawang Melonjak Tajam

Sebarkan artikel ini
Musim Hujan Picu Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sumenep, Cabai dan Bawang Melonjak Tajam
Potret pedagang di pasae anom Sumenep

Mediapribumi.id, Sumenep -– Menjelang akhir tahun, sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami kenaikan yang signifikan. Lonjakan harga ini terjadi pada beberapa komoditas utama seperti cabai rawit, cabai merah besar, dan bawang putih.

Kenaikan ini mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang terbebani dengan pengeluaran yang meningkat. Suhartini, warga Sumenep, mengaku terkejut dengan harga cabai rawit yang kini mencapai Rp. 70 ribu per kilogram.

“Harga cabai rawit sekarang mencapai Rp. 70 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp. 25 ribu. Cabai merah besar juga naik dari Rp. 40 ribu menjadi Rp. 45 ribu. Selain itu, bawang putih yang biasanya Rp. 35 ribu kini menjadi Rp. 40 ribu per kilogram. Harga telur pun naik dari Rp. 27 ribu menjadi Rp. 33 ribu per kilogram,” jelas Suhartini, Jumat (27/12/2024).

Senada dengan hal itu, salah satu pedagang di Pasar Anom Sumenep, Hj. Suidah, menyampaikan bahwa kenaikan harga sudah terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

“Cabai merah yang sebelumnya Rp. 20 ribu kini melonjak menjadi Rp. 50 ribu per kilogram. Cabai rawit juga mengalami kenaikan dari Rp. 45 ribu menjadi Rp. 55 ribu hingga Rp. 60 ribu per kilogram,” ungkap Suidah.

Tak hanya cabai, bawang merah pun mengalami kenaikan harga dari Rp. 38 ribu menjadi Rp. 40 ribu hingga Rp. 44 ribu per kilogram. Namun, beberapa komoditas seperti daging ayam terpantau masih relatif stabil.

“Daging ayam hanya naik sedikit, dari Rp. 38 ribu menjadi Rp. 40 ribu per kilogram. Bahkan ada juga yang turun menjadi Rp. 28 ribu per kilogram,” tambahnya.

Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Idham Halil, menjelaskan bahwa lonjakan harga ini dipicu oleh musim hujan yang menyebabkan banyak hasil panen petani mengalami kerusakan.

“Harga cabai rawit saat ini sekitar Rp. 56 ribu per kilogram, naik dari Rp. 45 ribu. Cabai merah besar juga naik menjadi Rp. 48 ribu dari sebelumnya Rp. 40 ribu. Faktor utamanya adalah musim hujan yang membuat banyak hasil panen rusak,” terang Idham, Jumat (27/12/2024).

Musim hujan yang berkepanjangan membuat petani mengalami kesulitan dalam bercocok tanam. Banyak dari mereka memilih untuk menanam padi ketimbang tanaman hortikultura seperti cabai dan bawang yang lebih rentan terhadap cuaca ekstrem.

“Musim hujan ini menyebabkan petani lebih banyak menanam padi. Tanaman seperti cabai dan bawang membutuhkan perawatan ekstra, sehingga banyak petani yang enggan mengambil risiko,” tambah Idham.

Meski sejumlah harga komoditas mengalami lonjakan, Idham memastikan bahwa beberapa bahan pokok lainnya masih stabil. Beras, gula, dan minyak goreng tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

“Kami memastikan bahan pokok lain seperti beras, gula, dan minyak goreng masih dalam harga yang wajar. Stok di pasaran juga masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Idham juga mengimbau agar para pedagang tidak menimbun barang, terutama cabai, yang mudah mengalami pembusukan.

“Khusus untuk cabai, kami mengimbau pedagang agar tidak menyimpan stok terlalu lama karena cabai mudah busuk. Penimbunan hanya akan merugikan semua pihak,” tegasnya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sumenep akan terus memantau pergerakan harga bahan pokok di pasar tradisional dan berkoordinasi dengan distributor serta petani lokal guna memastikan ketersediaan barang tetap terjaga.

“Kami berharap lonjakan harga ini tidak berlangsung lama dan akan kembali normal seiring dengan perbaikan cuaca,” tutup Idham.

Google News

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri