Berita

Menjelang Nataru 2025, Komoditas Rumah Tangga Tepantau Stabil

Avatar
858
×

Menjelang Nataru 2025, Komoditas Rumah Tangga Tepantau Stabil

Sebarkan artikel ini
Menjelang Nataru 2025, Komoditas Rumah Tangga Tepantau Stabil
Idham Halil, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep.

Mediapribumi.id, Sumenep — Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) harga komoditas sembako di Kabupaten Sumenep dipredikasi akan stabil dan tidak akan mengalami kenaikan signifikan.

Sampai saat ini yang mengalami fluktuasi hanya bawang merah dan cabe merah baik besar maupun rawit. Sementara, komoditas lain masih terpantau stabil.

Cabe merah besar dan cabe rawit saat ini seharga Rp. 20.000 per kilogram. Hal ini mengalami penurunan yang sebelumnya seharga Rp. 22.000. Untuk bawang merah masih tetap diharga Rp. 38.000.

“Untuk komoditas lain masih terpantau stabil tidak mengalami kenaikan menurut hasil survei kami,” terang Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop, UKM dan Perindag) Kabupaten Sumenep, Idham Halil saat ditemui di meja kerjanya. Jumat (22/11/2024).

Ia menerangkan, fluktuasi tiga komoditas tersebut disebabkan oleh cuaca dan harga diluar daerah seperti Surabaya dan Probolinggo.

Menurutnya, menjelang Nataru tidak akan mengalami kenaikan signifikan. Hal itu didasarkan pada pantauannya di Pasar Anom Sumenep sebagai pasar induk dan Pasar Bangkal.

“Kami terus mensurvei ke lapangan kemudian dilaporkan ke Provinsi Jawa Timur,” imbuhnya.

Untuk memastikan stabilisasi harga komoditas kebutuhan tersebut pihaknya melakukan survei dan memberikan himbauan kepada masyarakat utamanya para pedagang serta menyampaikan kepada DKPP Sumenep untuk memberikan edukasi kepada para petani.

“Karena yang terlibat dalam hal ini bukan hanya Bidang Perdagangan, melainkan banyak pihak,” paparnya.

Jika hasil survei menemukan kenaikan harga komoditas tertentu ia melakukan Rapat Koordinasi bersama Tim Satgas Pangan Kabupaten Sumenep untuk menemukan solusi.

Bahkan, jika keadaannya krusial, Rapat Koordinasi itu juga melibatkan produsen salah satunya para petani.

“Kalau petani khususnya bawang merah ketika Rapat Koordinasi mereka mengeluhkan akses penjualan ke pasar,” tuturnya.

Lebih lanjut, Idham mengaku sudah menjalankan permintaan para petani tersebut dengan menjembatani kepada para pedagang di Pasar Anom.

“Pdagang di Pasar Anom siap menerima sesuai dengan ketentuan kualitas yang bagus,” tutupnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri