Pendidikan

Kolaborasi Dosen Unija Madura dan Unesa, Dorong Peningkatan Nilai Jual Gula Semut di Dungkek Sumenep

Avatar
2191
×

Kolaborasi Dosen Unija Madura dan Unesa, Dorong Peningkatan Nilai Jual Gula Semut di Dungkek Sumenep

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Unija Madura dan Unesa, Dorong Peningkatan Nilai Jual Gula Semut di Dungkek Sumenep
Tim Pengabdian Dosen Unija dan Unesa, saat menyerahkan bantuan alat pengemas sachet dan pengemas vakum

Mediapribumi.id, Sumenep — Kosisten memperhatikan produk unggulan di Madura, Dosen Universitas Wiraraja (Unija) Madura dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, gelar pelatihan dan pendampingan strategi pemasaran produk dula semut, di Desa Candi, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep.

Sasaran kegiatan pengabdian ini, diantaranya Kelompok Wanita Tani (KWT) Al Cholifah dan Kelompok Tani (KT) Sumber Rejeki Candi.

Diketahui, bahwa KWT Al Cholifah merupakan kelompok masyarakat ekonomi produktif di Desa Candi, yang didirikan sejak tahun 2009. Jumlah anggota sebanyak 20 orang, mayoritas berusia produktif.

Dody Tri Kurniawan, SP, M.MA, selaku ketua pendamping kegiatan, menjelaskan, bahwa usaha KWT Al Cholifah bergerak dalam bidang pertanian dan pengolahan hasil.

Sedangkan produk yang dihasilkan KWT Al Cholifah adalah gula merah dan gula semut, “Kelompok ini menjadi satu-satunya produsen gula semut di Kecamatan Dungkek,” kata Dody. Kamis (14/11/2024).

Sementara, KT Sumber Rejeki Candi merupakan kelompok masyarakat ekonomi produktif, Desa Candi, yang didirikan sejak tahun 2013, jumlah anggotanya sebanyak 20 orang yang juga mayoritas berusia produktif.

Menurut Dody, Jenis usaha KT Sumber Rejeki Candi, bergerak di bidang pertanian dan pengolahan hasil, “Produk yang dihasilkan gula merah sebagai pensuplai bahan baku pembuatan gula semut KWT Al Cholifah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dosen Unija itu mengaku, bahwa fokus kegiatan KOSABANGSA ini, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra dalam mengembangkan usahanya.

Dimana, kata dia, permasalahan KWT Al Cholifah yaitu bidang perekonomian dengan aspek produksi pada kontinuitas ketersediaan bahan baku gula merah, untuk pembuatan gula semut dan aspek pemasaran pada segmentasi pasar, yang masih sempit dan strategi perencanaan pasar yang belum berbasis analisa pasar.

Kolaborasi Unija Madura dan Unesa, Dorong Peningkatan Nilai Jual Gula Semut di Dungkek Sumenep
Tim pengabdian program KOSABANGSA saat melakukan pendampingan, di Desa Candi.

Sedangkan permasalahan KT Sumber Rejeki Candi, yaitu bidang kewilayahan dengan aspek produksi pada penggunaan bahan kimia, yang mengurangi kualitas gula merah dan teknik pengolahan yang masih sederhana, termasuk aspek manajemen pada belum adanya izin usaha

Lebih lanjut Dody memaparkan, dalam mensukseskan kegiatan ini, ia menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan pelatihan dan pendampingan.

“Untuk KWT Al Cholifah, pendekatan pelatihan meliputi: Pelatihan strategi pasar gula semut, Pelatihan pengemasan gula semut sachet menggunakan TTG alat kemasan, Pelatihan penyimpanan gula semut.
Sedangkan metode pendampingan yaitu pendampingan keterampilan pengoperasian alat pengemas dan pendampingan pengajuan Halal,” jelasnya.

Untuk KT Sumber Rejeki Candi, pihak nya menggunakan pendekatan pelatihan meliputi: Pembuatan gula merah tanpa bahan kimia, Pelatihan penggunaan mesin kristalisasi dan vakum sealer, Pelatihan penyimpanan gula semut.
“Sedangkan pendekatan pendampingan, yaitu pendampingan keterampilan pengoperasian alat kristalisasi dan pendampingan pengajuan legalisasi produk,” tandasnya.

Dody bersama tim pengabdian mengharapkan, “Hasil dari kegiatan ini adalah semakin meningkatnya nilai jual produk dengan meningkatkan daya saing gula semut KWT Al Cholifah dan gula merah KT Sumber Rejeki Candi,” kata Dody menambahkan.

Ditempat yang sama, bahwa dalam kegiatan ini, turut disehkan bantuan Alat Kristalisasi, alat pengemas sachet gula semut, alat pengemas vakum sealer.

Alat kristalisasi tersebut, akan digunakan untuk membantu proses kristalisasi nira siwalan menjadi gula merah secara otomatis, dilengkapi dengan kontrol suhu dan pengaduk otomatis.

“Alat pengemas sachet untuk mengemas gula semut dalam bentuk sachet, sehingga bisa meningkatkan nilai jual dari gula semut. Serta alat pengemas vakum untuk mendukung kontinuitas ketersediaan bahan baku gula merah yang digunakan untuk pembuatan gula semut,” tukasnya.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hari Santri