Mediapribumi.id, Sumenep — Dalam rangka meningkatkan ekonomi daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, terus mendorong peningkatan investasi melalui promosi potensi dan peluang.
Potensi dan Peluang itu disajikan dalam bentuk buku dan dipromosikan dalam berbagai event, diantaranya mengikuti Pameran maupun dalam kegiatan Sumenep Investment Summit (SIS) yang dilaksanakan secara rutin.
“Kami juga menyusun Sumenep Investment Project Ready to Offer (SIPRO) yang berisi proyek investasi siap di jual,” Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep, Abd. Rahman Riadi, melalui Kepala Bidang Penanaman Modal, Herman Haryanto, pada Rabu (09/04/2025).
Dalam SIPRO yang bertajuk Sumenep the soul of Madura ini, Pemkab Sumenep menawarkan empat proyek investasi, diantaranya:
1. Cozy Hotel 4 Star
Potensi ini berlokasi di eks Hotel Utami di Jalan dr Cipto No. 1, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep. Hotel ini akan dibangun dengan bintang 4 yang megah.
Dengan berlokasi di pusat kota, akan memudahkan pengunjung untuk mengakses beragam fasilitas yang disediakan, sehingga merasa nyaman.
Luas lahan yang tersedia 2.500 m² dengan potensi pendapatan Rp. 437 juta per Bulan dan nilai investasi Rp. 146 miliar serta membutuhkan 50 orang tenaga kerja.
Selain itu, pengunjung juga dimudahkan untuk mengakses berbagai tempat seperti wisata, restaurant, cafe dan pusat perbelanjaan.
2. Slopeng Carnival
Wahana keluarga ini merupakan pengembangan dari wisata Pantai Slopeng, Desa Samaan, Kecamatan Dasuk yang akan menjadi primadona baru dengan dukungan lingkungan, pemandangan alam dan berbagai jenis permainan.
Nilai investasi yang dibutuhkan sebesar Rp. 5,2 miliar dan potensi pendapatan sebesar Rp. 248 juta per Bulan dengan luas area 1,5 ha.
Beragam jenis permainan yang ditawarkan diantaranya, feerish wheel, carousel, mini train, car coaster, fire ball, swing chair, mini tornadi, kora-kora, ontang-anting dan sebagainya.
3. Sumenep Beach Watersport
Potensi ini bertempat di dua lokasi destinasi wisata yakni Pantai Slopeng dan Pantai Lombang. Nantinya tempat ini akan menjadi tren Watersport yang akan menggabungkan keindahan pantai dan alam.
Sedangkan, nilai investasi sebesar Rp. 5,3 miliar dengan potensi pendapatan Rp. 355 juta per Bulan. Lokasi yang disediakan seluas 3 ha.
Dua pantai ini menawarkan keindahan panorama sunrise dan sunsetnya, hamparan pasir putih dan cemara udang serta beragam permainan, seperti jetski, rollinh donute, banan boats dan fly board.
4. Telaga Kermata Family Sparkling
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, telaga ini berawal ketika Pangeran Jokotole dan istrinya, yakni Dewi Ratnadi melakukan perjalaan dari Kerajaan Majapahit ke Sumenep. Di tengah perjalanan, keduanya beristirahat di suatu dusun karena lelah.
Saat itu, Dewi Ratnadi merasa haus dan meminta Pangeran Jokotole untuk mencari air. Namun, karena daerah itu gersang dan tandus, tidak ada sumber air. Sehingga, Dewi Ratnadi menangis terus.
Dengan kekuasaan Allah SWT, air mata Dewi Ratnadi itu berubah menjadi sumber mata air. Kelak, sumber itu dikenal dengan Telaga Kermata.
Telaga ini akan menjadi wisata yang menggabungkan edukasi, wahana, kuliner, olahraga, instagramable photo spot dan aksesoris yang unik dan menarik, berlokasi di Kecamatan Saronggi.
Nilai investasi yang dibutuhkan sebesar Rp. 3,9 miliar dengan potensi pendapatan Rp. 185 juta setiap bulan. Luas area yang ada 2,4 ha.
Menurut Herman, saat ini sudah mulai ada investor dari Belanda yang membuka komunikasi dengan Pemkab Sumenep terkait empat proyek itu.
“Semoga ada investor yang tertarik dengan empat potensi yang kami tawarkan ini,” harapnya.
