Mediapribumi.id, Sumenep — Guna mengurangi resiko banjir yang kerap melanda wilayah perkotaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berencana melakukan pengerukan di dua titik sungai yang selama ini menjadi biang genangan air saat musim hujan.
Dua sungai yang akan dinormalisasi adalah Sungai Kalianjuk di Dusun Barat Sungai, Desa Patean, Kecamatan Batuan, serta Kalimarengan di Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep.
Pengerjaan proyek ini dijadwalkan dimulai pada pertengahan tahun 2025, tepatnya sekitar bulan Mei atau Juni.
“Ada dua titik yang akan kami keruk, karena memang menjadi sumber langganan banjir setiap musim hujan tiba,” kata Kepala Dinas PUTR Sumenep, Ery Susanto, kepada wartawan, Rabu (09/04/2025).
Menurut Ery, endapan lumpur (sedimen) di kedua sungai tersebut sudah sangat tinggi, sehingga membuat aliran air tersumbat dan mudah meluap ke permukiman warga.
Ia mencontohkan, normalisasi Kalimarengan yang terakhir dilakukan pada tahun 2013 terbukti mampu meredam banjir secara signifikan. Namun, karena kurangnya kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai, sedimentasi kembali terjadi.
Sungai Kalianjuk sendiri terakhir dikeruk pada 2015 atau 2016. Kini, kondisinya kembali memprihatinkan. Padahal, sungai ini merupakan jalur utama pembuangan air dari sejumlah kecamatan hulu seperti Ambunten, Guluk-Guluk, Ganding, hingga Lenteng.
“Kadang di Sumenep tidak hujan, tapi karena hujan di daerah hulu, Sungai Kalianjuk dan Kalisarokah bisa meluap,” terang Ery.
Meski sungai-sungai tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pihaknya sudah mengambil langkah proaktif dengan mengajukan permohonan resmi untuk dilakukan normalisasi.
Selain dua sungai utama, PUTR juga mengusulkan pengerukan saluran pembuangan di arah timur dari pompa milik PT Garam.
Pemerintah Kabupaten Sumenep telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,6 miliar untuk mendukung proyek pengerukan ini. Diharapkan, setelah normalisasi dilakukan, potensi banjir di beberapa titik di Kota Sumenep dapat ditekan secara signifikan.